Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Klinik Pratama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin terus memberikan pelayanan kesehatan secara rutin kepada warga binaan. Setiap hari, puluhan warga binaan datang untuk memeriksakan kondisi kesehatannya dengan berbagai keluhan yang ditangani secara profesional dan humanis oleh petugas medis.
Rabu (09/07), petugas kesehatan Farida Aryani bertugas melayani warga binaan yang datang dengan keluhan umum seperti batuk, demam, dan gatal-gatal. Menurut catatan, rata-rata jumlah warga binaan yang mengakses layanan kesehatan setiap hari berkisar antara 30 hingga 40 orang.
Dalam kesempatannya, Farida mengimbau agar warga binaan menjaga kebersihan diri sebagai upaya pencegahan penyakit di lingkungan hunian tertutup seperti lapas.
“Jangan lupa mandi minimal dua kali sehari, sering mengganti pakaian yang sudah kotor, dan sempatkan untuk berolahraga ringan agar daya tahan tubuh tetap terjaga,” pesan Farida.
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik (Binadik), Gunadi, menegaskan bahwa pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dari pola pembinaan yang utuh dan berkelanjutan.
“Pembinaan tidak hanya soal mental dan keterampilan, tetapi juga tentang bagaimana warga binaan bisa hidup sehat dan bersih. Klinik menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung proses pemasyarakatan,” ujar Gunadi.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dalam layanan kesehatan di lapas.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan manusiawi. Klinik Pratama menjadi garda depan dalam menjaga kualitas hidup mereka selama menjalani masa pidana,” ujar Herriansyah.
Klinik Pratama Lapas Banjarmasin menjadi salah satu unsur penting dalam sistem pembinaan, khususnya dalam aspek perawatan dan pelayanan kesehatan warga binaan. Dengan pendekatan humanis, layanan kesehatan tidak hanya menjadi tempat pengobatan, tetapi juga ruang edukasi untuk membangun kesadaran hidup bersih dan sehat. (Humas Lapas Banjarmasin)