Cirebon, Kabarmetro.co | Wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) terasa lebih dingin dibanding biasanya. Senin (17/07/24).
Kondisi perubahan cuaca ini sudah terjadi sejak beberapa hari terkahir.
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Jatiwangi Majalengka Ahmad Faa Iziyn mengatakan cuaca dingin memang selalu terjadi saat musim kemarau.
Kondisi demikian diakibatkan karena awan yang minim, bahkan tidak ada sama sekali. “Saat musim kemarau tutupan awan sedikit atau bisa dikatakan tidak ada, sehingga bumi ini jadi semacam tak berselimut. Pada saat tak berselimut, panas yang diserap pada siang hari akan sangat mudah dilepas pada malam hari, sehingga malam hari hingga pagi hari terasa dingin dari kondisi biasanya,” kata Faa Iziyn.
Faa Iziyn menyebutkan suhu minimum di Ciayumajakuning, termasuk kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati bisa mencapai 20 derajat celsius. “Dari pantauan kami selama empat hari terakhir, suhu udara minimun di pagi hari berkisar 20 sampai 22 celsius,” katanya.
BMKG memprediksi cuaca dingin tersebut terjadi hingga September mendatang. Selain cuaca dingin, wilayah Ciayumajakuning juga dilanda angin kencang.
Faa Iziyn menjelaskan angin kencang dibarengi cuaca dingin itu terjadi karena adanya hembusan massa udara yang berasal dari benua Asurtralia menuju Asia.
“Hembusan massa udara itu melewati wilayah Indonesia, termasuk wilayah Ciayumajakuning. Aliran massa udara ini bersifat basah, karena di sana (Australia) sedang musim dingin sehingga wilayah kita menjadi terasa dingin,” ucapnya.
Menurut Faa Iziyn, angin kencang terjadi karena tekanan udara yang tinggi dari daratan Australia kemudian didukung juga oleh faktor lokal adanya Gunung Ciremai, sehingga mengakibatkan angin kumbang.
Faa Iziyn menjelaskan angin kencang dibarengi cuaca dingin itu terjadi karena adanya hembusan massa udara yang berasal dari benua Asurtralia menuju Asia.