Jawa Tengah – Kabarmetro.co
Anggota DPR RI dari komisi VI Rizal Bawazier meminta kementerian perhubungan dan instansi terkait agar segera menghentikan truk-truk besar yang melintas masuk dalam kota Pekalongan dan sekitarnya, Alasannya karena kendaraan besar seperti truk tronton dan kontainer tersebut menyebabkan kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas serta merusak jalan di kota Pekalongan, Sabtu (1/2 )
Kondisi lalu lintas di dalam kota Pekalongan Jawa Tengah , Saat ini truk besar seperti kontainer dan tronton masih melintas memasuki jalanan kota Pekalongan yang ramai, hal ini beresiko menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kotornya jalanan dalam kota Pekalongan, karena banyaknya debu berterbangan akibat kendaraan yang melintasi.
Kondisi ini sudah lama dikeluhkan oleh warga kota Pekalongan, dan disampaikan kepada anggota DPR RI Rizal Bawazier atau yang akrab disapa RB, pada setiap kunjungan kerja reses atau serap aspirasi Masyarakat
Menurut RB, biasanya tidak ada pusat kota di Jawa yang dilalui jalur truk-truk besar mungkin hanya kota Pekalongan saja.
Untuk mengatasi larangan truk besar masuk dalam kota Pekalongan, ia mengusulkan agar kendaraan besar tersebut masuk dari pintu tol Gandulan Pemalang dan keluar di pintu tol Kandeman batang, untuk biaya tol tidak besar serta tak membebankan para sopir truk , Jika dibandingkan biaya-biaya dan berbagai masalah yang ditimbulkan akibat truk besar masuk kota seperti jalan rusak kotor dan rawan kecelakaan
“Terkait dengan masalah pendistribusian barang yang dibawa oleh truk besar pembawa kebutuhan warga, jalan tol justru lebih cepat untuk pendistribusian barang jika dibandingkan harus lewat dalam kota,” Jelas RB ketika dikonfirmasi, pada Sabtu (1/2 ).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, Masuknya truk besar ke dalam kota Pekalongan, menjadikan masyarakat susah, para pengendara sepeda motor juga banyak mengeluh dan menangis,
“Kita desak agar akhir bulan Februari ini terakhir truk besar melintas di dalam kota Pekalongan , sudah bertahun-tahun mereka sabar merasakan kebisingan akibat lalu lalang kendaraan besar, jalanan menjadi kotor, dan rawan kecelakaan,” tandas RB penuh semangat.
Dirinya menambahkan, Bahwa untuk biaya masuk tol bagi kendaraan berat golongan 5 , dari pintu tol Gandulan Pemalang sampai Kandeman Batang mereka hanya mengeluarkan 100 ribu saja .
“Mereka hanya bicara 100 ribu saja, sementara dampak yang ditimbulkan berpotensi merugikan negara miliaran bahkan sampai triliunan untuk kerusakan jalur Pantura dalam kota, belum asap yang ditimbulkan dan tingginya angka kecelakaan yang disebabkan oleh ribuan truk besar yang melintas setiap hari melewati dalam kota Pekalongan, ” tutupnya.
Rizal Bawazier menyampaikan, Jika para sopir truk merasa 75 ribu atau 100 ribu mahal, maka pihaknya sudah mengusulkan untuk bisa mendapatkan diskon dari pihak pengelola jalan tol,
“Okelah kalau memang 75 ribu atau 100 ribu itu mahal kita pikirkan untuk ngasih dana diskon,kita sudah bicarakan dengan pihak Bina Marga untuk memberikan diskon, dan
untuk rekayasanya nanti ada pada Jenderal Perhubungan, jadi ada kolaborasi dari Pintu tol Gandulan sampai Kandeman itu kan 40 km, diskonnya bisa sampai 25% , itu lumayan cukup membantu para pengendara truk besar *( Ragil)*.
Tinggalkan Balasan