Pemalang – Takjil makanan khas buka puasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artinya menyegerakan, Kata takjil sendiri berasal berasal dari bahasa arab ajjala – yu’ajjilu – ta’jilan yang artinya menyegerakan atau cepat-cepat.

Perintah menyegerakan dalam agama kepada orang – orang yang melaksanakan puasa untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktu telah tiba.

Menyegerakan makan atau berbuka puasa dengan makanan ringan atau kecil, kalau di negara timur tengah biasanya dengan memakan beberapa buah kurma. Di Indonesia makanan penyegera buka puasa, biasanya kolak manis, bubur atau es buah manis, karena orang berbuka puasa dianjurkan untuk minum atau memakan makanan yang manis sebagai makanan pembuka puasa.

“Rasulullah SAW biasanya berbuka puasa dengan menyantap beberapa buah kurma segar sebelum mendirikan salat Magrib. Dan bila tidak ada kurma segar maka beliau menyantap buah kurma kering, bila tidak ada kurma beliau meneguk beberapa teguk air.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Saat ini definisi kata “takjil” mengalami perluasan makna. Kata Takjil tidak hanya berarti menyegerakan. Takjil diartikan sebagai aneka makanan yang dihidangkan untuk berbuka puasa. Takjil umumnya juga dijajakan di pinggir jalan saat waktu berbuka puasa hampir tiba.

Banyak sekali aneka makanan takjil di daerah-daerah Indonesia. Yang menjadi makanan khas dan mentradisi untuk berbuka puasa yaitu “Kolak,” selain es buah, rujak degan, kue manis, bahkan gorengan tahu tempe dan bakwan, serta kudapan/snack lainnya.

Sobirin ( 50 ) Warga Kepungan, kelurahan Bojongbata, Pemalang kota, salah seorang pemburu takjil ketika ditemui di lokasi jalan Gatot Subroto, Pemalang, pada Senin sore ( 17/3 ) ,mengatakan, dirinya hampir setiap hari menunggu di tempat ini, berharap ada perorangan dan instansi atau ormas yang membagi takjil.

“Alhamdulillah selama bulan puasa ini, banyak pribadi atau komunitas juga Kantor banyak yang membagikan takjil, lumayan bisa dapat takjil sampai 5 bungkus,” katanya tersenyum.

Rohmani ( 55 ) seorang tukang becak di tempat yang sama juga demikian. Di samping menunggu penumpang, juga berharap ada orang berbagi takjil.

Setiap hari baik Sobirin maupun Rohmani hampir selalu ketemu juga dengan orang-orang lainnya di sepanjang jalan Gatot Subroto, Pemalang Mereka bagaikan sekumpulan kelompok yang tidak sengaja dibentuk, hanya bernasib sama. Seperti membentuk komunitas “pemburu takjil” dengan mencari takjil saat bulan Ramadan saat ini,

Lokasi favorit pembagian takjil dan berburu takjil berada di sekitar area GOR sirandu sampai jalan Gatot Subroto Pemalang kota.

( Ragil ).

Reporter: Rano Karno