Sukabumi | Dana hibah yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Jawa barat diberbagai kota dan kabupaten pada tahun anggaran 2024 jumlahnya sangat fantastis yang dihibahkan untuk berbagai lembaga keagamaan dan pendidikan. Salah satunya di yayasan yang bergerak di lembaga pendidikan mendapatkan bantuan hibah dari provinsi jawa barat pada tahu 2024 dengan besaran angka mencapai 300 juta
Namun dalam perjalanannya, dana yang diterima para penerima manfaat menjadi masalah,karena uang dana hibah tersebut semua dikelola oleh oknum pengusung dimana dana tersebut diduga jadi bancakan para mafia yang di duga oknum pengusung sebagai pengusung yang jumlah pungli nya mencapai 20`% hingga 50% dari dana yang mereka terima.
Dari hasil investigasi Media Bhayangakar d lapangan di wilayah Kecamatan Caringin salah satu yayasan mendapatkan bantuan sebesar Rp300 juta rupiah, untuk pembangunan ruang kelas baru. Akan tetapi dari hasil investigasi, realitanya hanya renovasi penggantian atanp,kusen penambahan dan pengecatan namun melihat dari kualitas bangunan sungguh sangat tidak berbanding lurus dengan anggaran yang tersedia,penerima diduga tidak menggunakan anggaran yang di terima sesuai dengan peruntukan fasilitasnya masih jauh dari layak. Sekolah ini terlihat kurang terawat, Sehingga hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada kemungkinan kejadian seperti itu terjadi di beberapa wilayah kota dan kabupaten Sukabumi
Yang lebih menarik, menurut salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya di smp al-falah jumlah muridnya hanya kurang lebih 27 orang siswa itu pun hanya kelas 8 yang berjumlah sekitar 7 siswa sementar kelas 9 yang keluar tahun ini jumlahnya hanya sekitar 20 siswa sedangakan kelas 7 tidak ada siswanya
“Lebih lanjut saat di tanya terkait pembangunan gedung sekolah ia tidak banyak bicara”menurutnya tidak ada pembangunan gedung baru hanya rehab penggantian atap,kusen dan pengecetan itu pun hanya satu ruangan yang di ganti baja ringan mulai dari genting dan kusen sementara yang saya tahu bangunan yang sataunya hanya di cet saja,”tuturnya
Masyarakat pun berharap pemerintah daerah, khususnya dianas terkait,APH segera turun tangan dan mengevaluasi penggunaan anggaran dana hibah untuk sarana pendidikan.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari pihak yayasan Al-Falah.