Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Suasana religius dan penuh kekhusyukan menyelimuti Masjid Baabud Taqwa Lapas Kelas IIA Banjarmasin pada Jumat (13/6), saat puluhan warga binaan mengikuti kegiatan pembinaan keagamaan rutin bertajuk Jum’at Taqwa. Program ini menjadi salah satu sarana pembinaan kepribadian berbasis spiritual yang konsisten digelar setiap pekan oleh Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat).
Kegiatan diawali dengan pembacaan Maulid Habsyi dan syair-syair pujian oleh warga binaan dari komunitas Santri Asteda, yang mengalun syahdu membangun suasana batin yang damai dan mengingatkan akan kebesaran Allah SWT.
Ceramah keagamaan disampaikan oleh Ustadz H. Syaifullah, S.Th.I, yang dalam tausiyahnya mengangkat pentingnya ketenangan hati sebagai kunci menghadapi segala ujian hidup. Ia menegaskan bahwa tak ada satu pun takdir yang berubah tanpa seizin Allah, sehingga setiap orang hendaknya berserah diri dan tetap berpikiran positif terhadap apa pun yang terjadi, termasuk dalam persoalan rumah tangga dan kehidupan pribadi.
“Takdir yang tampak buruk hari ini bisa menjadi jalan kebaikan di masa depan. Maka perbanyaklah berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Ustadz Syaifullah.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga hati agar selalu tenang, menjauhi amarah, dan mengisi hidup dengan amalan-amalan yang diridhai Allah. Menurutnya, sikap ikhlas dan penuh harap kepada Allah adalah bentuk iman yang kuat dalam menghadapi lika-liku kehidupan, termasuk saat menjalani masa pidana.
Kegiatan ini turut didampingi oleh Petugas Pembina Keagamaan Lapas, Salman Farsi, yang secara aktif membina kegiatan spiritual di dalam lapas dan memberikan pendampingan rohani kepada para warga binaan.
Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Heriansyah, menyatakan bahwa kegiatan keagamaan seperti ini merupakan bagian penting dari proses pemasyarakatan.
“Pembinaan rohani memberikan ketenangan batin dan menjadi landasan penting bagi warga binaan untuk menjalani proses perbaikan diri secara utuh,” ungkap Kalapas.
Dengan pendekatan spiritual yang konsisten, Lapas Banjarmasin terus berupaya membentuk karakter warga binaan yang lebih baik, beriman, dan siap kembali menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat. (red)