Berita

Kalapas Narkotika Karang Intan Tinjau Langsung Pembinaan Kemandirian Melalui Budidaya Lobster

×

Kalapas Narkotika Karang Intan Tinjau Langsung Pembinaan Kemandirian Melalui Budidaya Lobster

Sebarkan artikel ini

Karang Intan, Kabarmetro.co

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Edi Mulyono, meninjau langsung kegiatan budidaya lobster air tawar yang dilaksanakan di area pembinaan kemandirian warga binaan pada Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) 1, Selasa (15/7). Peninjauan ini merupakan bentuk komitmen Lapas dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan pemberdayaan narapidana melalui kegiatan produktif berbasis keterampilan ekonomi.

Budidaya lobster air tawar ini menjadi salah satu langkah nyata implementasi Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada poin kedua, yakni memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Program ini juga selaras dengan arah pembangunan pemasyarakatan yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek keamanan, tetapi juga pemulihan sosial dan ekonomi bagi warga binaan.

Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya optimalisasi fungsi pembinaan dan pemanfaatan lahan secara produktif.

“Kita tidak hanya fokus pada keamanan, tapi juga pada pembinaan yang bermanfaat. Budidaya lobster air tawar ini menjadi langkah konkret Lapas Karang Intan dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk kegiatan bernilai ekonomis,” ungkapnya.

Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, Ferry Maydani, menambahkan bahwa program ini dilaksanakan dengan pendekatan praktik langsung dan didampingi oleh petugas teknis yang kompeten.

“Kami latih warga binaan dari dasar hingga paham cara budidaya yang benar. Harapannya, ini bisa menjadi bekal nyata saat mereka kembali ke masyarakat dan punya peluang usaha sendiri,” jelas Ferry.

Dengan pengelolaan yang baik, budidaya lobster air tawar diharapkan dapat memberikan nilai tambah, baik dalam aspek pembinaan kemandirian maupun kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan. (sbl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *