Berita

Warga Binaan Lapas Banjarmasin Antusias Manfaatkan Layanan Barbershop Internal

×

Warga Binaan Lapas Banjarmasin Antusias Manfaatkan Layanan Barbershop Internal

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, Kabarmetro.co

Gaya rapi, harga terjangkau, dan dikerjakan oleh sesama warga binaan, itulah yang ditawarkan Barbershop Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Setiap harinya, sekitar 15 hingga 20 orang warga binaan datang untuk memanfaatkan layanan potong rambut yang disediakan langsung di dalam area lapas.

Dengan tarif Rp10.000, layanan ini tidak hanya menjadi alternatif praktis untuk menjaga kerapian, tetapi juga merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian. Para tukang cukur merupakan warga binaan yang telah dibekali keterampilan dasar barbering, mulai dari teknik pemotongan hingga etika pelayanan.

Tampak M. Helmi, salah satu warga binaan yang ditunjuk oleh Seksi Kegiatan Kerja (Giatja), tengah menjalankan tugas sebagai capster, memotong rambut sesama warga binaan pada Jumat (18/07) pagi. Dengan ketekunan dan keterampilan yang terus diasah, Helmi menjadi bagian dari wajah positif pembinaan berbasis keterampilan di dalam lapas.

Kasubsi Bimbingan Kerja, Ikrar Aulia, menyampaikan bahwa pelatihan dan pembinaan keterampilan seperti ini dirancang untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat dengan bekal yang nyata.

“Layanan potong rambut ini bukan sekadar fasilitas, tetapi juga ruang belajar dan praktik nyata. Harapannya, setelah bebas nanti, mereka punya keterampilan yang bisa langsung diterapkan di luar,” ujarnya.

Kalapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, turut mengapresiasi antusiasme warga binaan dalam mengikuti program pembinaan.

“Kami mendorong tumbuhnya semangat kemandirian lewat keterampilan praktis seperti ini. Barbershop ini membuktikan bahwa di balik jeruji, warga binaan tetap bisa berkarya dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik,” ucapnya.

Barbershop di Lapas Banjarmasin menjadi bukti bahwa pembinaan bukan sekadar program formal, tetapi proses berkelanjutan yang menyentuh kebutuhan dan potensi warga binaan secara langsung. Melalui gunting dan sisir, harapan pun tumbuh di balik tembok yang membatasi. (Humas Lapas Banjarmasin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *