Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan turut ambil bagian dalam kegiatan pertemuan rutin bulanan Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Kalimantan Selatan yang mengangkat tema “Sinergi PIPAS Kalsel: WBP Berkarya, PIPAS Dukung dengan Bangga”, Sabtu (2/8). Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Wilayah Pemasyarakatan Kalimantan Selatan dan dihadiri oleh seluruh anggota PIPAS dari berbagai UPT Pemasyarakatan di wilayah Kalsel.
Ketua PIPAS Cabang Lapas Narkotika Karang Intan, Wike Edi, bersama jajaran pengurus, hadir dan berpartisipasi aktif dalam rangkaian acara yang menjadi ajang silaturahmi, berbagi inspirasi, serta memperkuat komitmen dalam mendukung pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Wike menyebut bahwa peran PIPAS tidak hanya sebatas perkumpulan istri petugas pemasyarakatan, melainkan sebagai agen perubahan sosial yang turut serta dalam proses pembinaan.
“PIPAS hadir bukan hanya sebagai wadah kebersamaan, tetapi juga sebagai kekuatan pendukung pembinaan, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan keluarga binaan. Kami bangga bisa turut menginspirasi dan mendampingi proses pemulihan dan reintegrasi sosial WBP,” tuturnya.
Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, turut mengapresiasi keterlibatan aktif jajaran PIPAS dalam mendukung kegiatan pembinaan di lapas. Menurutnya, sinergi yang dibangun bersama menjadi elemen penting dalam membentuk lingkungan pemasyarakatan yang positif.
“Keterlibatan PIPAS menjadi bentuk nyata dukungan terhadap proses pembinaan. Semangat dan peran aktif mereka mampu memberikan dampak positif, baik bagi WBP maupun keluarga mereka,” tegas Edi.
Pada pertemuan ini, berbagai hasil karya WBP dari seluruh UPT ditampilkan dalam bentuk pameran mini, mulai dari produk kerajinan, jahitan, hingga makanan olahan. Keikutsertaan PIPAS Lapas Narkotika Karang Intan menjadi wujud nyata dukungan terhadap pembinaan kreatif yang dilakukan di dalam lapas.
Selain pameran, kegiatan juga diisi dengan penyuluhan kesehatan keluarga, diskusi peran strategis perempuan dalam pemasyarakatan, serta penyampaian rencana kegiatan sosial yang akan digelar bersama WBP dan masyarakat luas di kemudian hari.
Partisipasi ini sekaligus menjadi bentuk implementasi dari Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan poin ketiga, yakni penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan dalam menghasilkan produk bernilai ekonomi berbasis UMKM. Dukungan nyata PIPAS diharapkan mampu memperkuat pembinaan kemandirian agar WBP tidak hanya siap secara mental dan sosial, tetapi juga mandiri secara ekonomi setelah kembali ke masyarakat.
Melalui sinergi dan dukungan penuh dari para ibu-ibu pemasyarakatan, WBP didorong untuk tumbuh menjadi individu yang produktif, berdaya saing, dan siap menjalani kehidupan baru yang lebih bermakna. (sbl)
