Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Minggu (14/09) pagi, suasana khusyuk menyelimuti Masjid Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) duduk bersila dengan mushaf di tangan, melantunkan ayat suci Al-Qur’an secara bergantian dalam kegiatan mengaji bersama.
Di antara mereka, Marhan tampak begitu serius. Dengan suara pelan ia membaca huruf demi huruf, berusaha memperbaiki bacaan sambil mendengarkan arahan dari sesama teman. Baginya, kegiatan mengaji ini bukan sekadar rutinitas, melainkan juga cara mengisi hari-hari di balik jeruji dengan sesuatu yang menenangkan.
“Supaya ada kegiatan selama di lapas, dan tidak ada lagi kegiatan selain shalat dan mengaji,” ujarnya singkat namun penuh keteguhan.
Tak hanya itu, Marhan juga menyimpan harapan besar untuk masa depannya.
“Saya berharap ketika bebas nanti bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, istiqomah dalam shalat, tetap rajin mengaji, dan bisa lebih membahagiakan keluarga,” tambahnya dengan mata berbinar.
Kegiatan mengaji ini menjadi momen penting bagi WBP untuk kembali mengenal diri, menenangkan hati, sekaligus menemukan makna baru dalam hidup. Di balik jeruji, mereka belajar bahwa setiap lantunan ayat adalah doa, setiap doa adalah harapan, dan setiap harapan adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik. (Humas Lapas Banjarmasin)