Berita

Kain Sasirangan Jadi Media Pembinaan Kemandirian Di Lapas Banjarmasin

×

Kain Sasirangan Jadi Media Pembinaan Kemandirian Di Lapas Banjarmasin

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, Kabarmetro.co

Senin (27/10/2025) pagi, suasana bengkel kerja Lapas Kelas IIA Banjarmasin tampak hangat dan penuh warna. Beberapa warga binaan pemasyarakatan (WBP) terlihat asyik menjalujur pada motif kain Sasirangan yang telah mereka buat. Dengan telaten, satu demi satu benang dijahit mengikuti pola yang sebelumnya dirancang dengan cermat.

Kegiatan yang berlangsung di waktu pagi ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian di bidang keterampilan yang terus digalakkan oleh Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Melalui kegiatan menjalujur kain Sasirangan, para WBP tidak hanya diajarkan teknik pembuatan kain tradisional khas Banjar, tetapi juga nilai kesabaran, ketelitian, dan kebanggaan terhadap warisan budaya daerah.

Kasi Giatja Hazairin menjelaskan bahwa kegiatan menjalujur ini merupakan tahapan penting dalam proses pembuatan kain Sasirangan.

“Kami ingin WBP tidak sekadar belajar keterampilan, tapi juga memahami filosofi di baliknya bahwa setiap jahitan punya makna, dan setiap proses butuh ketekunan,” ujarnya.

Kalapas Akhmad Herriansyah melalui Kasi Giatja Hazairin menyampaikan apresiasi atas semangat para WBP yang terus aktif dalam kegiatan pembinaan kemandirian.

“Kami dorong kegiatan seperti ini agar WBP bisa mengasah keterampilan yang bermanfaat. Kelak, saat mereka kembali ke masyarakat, mereka sudah punya bekal keterampilan dan rasa cinta terhadap budaya lokal,” ucapnya.

Salah satu WBP yang mengikuti kegiatan ini mengungkapkan rasa bangganya.

“Awalnya saya pikir menjalujur itu mudah, tapi ternyata perlu ketelitian dan kesabaran. Sekarang saya jadi tahu maknanya setiap tusukan benang itu seperti proses hidup, pelan-pelan tapi pasti membentuk keindahan,” ujarnya sambil tersenyum.

Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, kegiatan menjalujur kain Sasirangan ini menjadi wujud nyata pembinaan yang tidak hanya membentuk keterampilan, tetapi juga karakter dan kecintaan terhadap budaya bangsa.

Lapas Kelas IIA Banjarmasin berkomitmen untuk terus melestarikan budaya lokal melalui kegiatan pembinaan kreatif, sebagai wujud nyata sinergi antara pembentukan kepribadian dan pelestarian warisan budaya Banjar. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *