Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Pada Kamis (6/11), suasana Masjid Baabut Taqwa Lapas Kelas IIA Banjarmasin dipenuhi kekhusyukan saat digelarnya Majelis Taklim Tadabur Al-Qur’an. Kegiatan kali ini menghadirkan penceramah Ustadz H. Asfiani Norhasani, Lc, yang membawakan tema “Surah Al-Ma’idah ayat 93–96.” Ceramah tersebut membahas hukum berburu dan bertahan hidup dengan cara berburu binatang untuk dimakan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Dalam penyampaiannya, Ustadz H. Asfiani Norhasani menjelaskan kandungan ayat dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami agar para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tidak salah menafsirkan maknanya. Beliau juga menekankan pentingnya memahami konteks syariat agar tidak menimbulkan perbedaan pandangan di tengah umat.
Salah satu peserta, Yadi dari Blok E1, menyampaikan kesannya usai mengikuti kegiatan.
“Sangat bagus dan baik karena Ustadz H. Asfiani Norhasani berceramah mengambil surah langsung dari Al-Qur’an dan menjelaskan maksud dari ayat Al-Ma’idah 93–96 dengan jelas agar tidak terjadi selisih paham,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kasubsi Bimkemaswat Muhammad Ansyari juga menyampaikan pandangannya terkait kegiatan keagamaan tersebut sesuai arahan Kalapas Akhmad Herriansyah.
“Kegiatan Majelis Taklim ini menjadi sarana penting dalam pembinaan mental dan spiritual WBP. Dengan mengikuti kajian rutin seperti ini, mereka bisa lebih memahami nilai-nilai Al-Qur’an dan memperbaiki diri selama menjalani masa pidana,” ungkapnya.
Kegiatan Majelis Taklim Tadabur Al-Qur’an di Masjid Baabut Taqwa ini menjadi bagian dari pembinaan rohani rutin di Lapas Kelas IIA Banjarmasin, yang bertujuan memperkuat keimanan, ketakwaan, dan moral para WBP agar siap kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)
