News

Pemerintah Kecamatan Ciputat Gelar Rembuk Stunting, Bahas Upaya Tekan 84 Kasus Stunting di Tujuh Kelurahan

×

Pemerintah Kecamatan Ciputat Gelar Rembuk Stunting, Bahas Upaya Tekan 84 Kasus Stunting di Tujuh Kelurahan

Sebarkan artikel ini

Tangsel-KabarMetro.co

 

Pemerintah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, menggelar kegiatan Rembuk Stunting sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayah setempat. Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Ciputat pada Kamis, 20 November 2025, dan dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan serta masyarakat.

Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Ciputat H. Mamat, SE., MM., Kasie Pemberdayaan Masyarakat Rosa Noviyanti, S.IP., M.Si., narasumber Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Tangerang Selatan Lilis Suryani, S.KM., M.Kes., serta perwakilan dari DP3AP2KB Ketut Yeni Astuti, SKM., MM. Kegiatan juga diikuti oleh perwakilan kelurahan, RT, RW, kader kesehatan, dan Posyandu se-Kecamatan Ciputat.

Dalam sambutannya, Camat Ciputat menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir dan berkomitmen dalam penurunan angka stunting. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat dalam menangani isu tersebut.

“Alhamdulillah, kita masih diberikan nikmat sehingga dapat berkumpul dan bersilaturahmi dalam kegiatan Rembuk Stunting ini. Hari ini kita ingin memastikan bahwa seluruh elemen di Kecamatan Ciputat memahami kondisi stunting di wilayah masing-masing,” ujar Camat Mamat.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data Posyandu, terdapat 84 balita terdampak stunting yang tersebar di tujuh kelurahan. Kelurahan Jombang tercatat sebagai wilayah dengan angka tertinggi, yakni mencapai 21 balita. Sementara beberapa wilayah lain, seperti Kelurahan Ciputat dan Cipayung, masing-masing mencatat empat kasus.

Camat Mamat juga menegaskan pentingnya keterlibatan RT dan RW untuk aktif mengawasi kondisi kesehatan warganya, termasuk memantau potensi penyakit lain seperti DBD dan TBC.

“Kita harus memastikan lingkungan bebas jentik, memastikan warga kita sehat, dan berkoordinasi dengan Puskesmas serta dinas terkait. Kolaborasi adalah kunci agar masyarakat kita terhindar dari berbagai penyakit,” tegasnya.

Sementara itu, Kasie Pemberdayaan Masyarakat Rosa Noviyanti dalam laporan kegiatan menyampaikan bahwa pelaksanaan Rembuk Stunting tahun 2025 dibiayai melalui APBD dengan jumlah peserta sekitar 70 orang, terdiri dari perwakilan kelurahan, Puskesmas, PLKB, kader kesehatan, serta unsur RT dan RW.

“Kegiatan ini kita laksanakan untuk menyusun langkah bersama dalam menurunkan angka stunting yang masih cukup tinggi di Kecamatan Ciputat. Nanti narasumber akan memaparkan data terbaru terkait jumlah balita stunting di masing-masing wilayah. Kita berharap para peserta dapat mencermati dengan baik agar solusi yang dibahas benar-benar tepat sasaran,” jelas Rosa.

Ia juga berharap kegiatan ini mampu menghasilkan rumusan strategi yang lebih efektif dan terstruktur, sehingga program penanganan stunting dapat berjalan maksimal.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber dari Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB, mencakup penyebab stunting, strategi intervensi gizi, serta peran lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting.

Dengan adanya Rembuk Stunting ini, Pemerintah Kecamatan Ciputat menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan menekan angka stunting secara signifikan.

( 0kta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *