Kabarmetro.co- Anggota komisi VI DPR-RI Rizal Bawazier menanggapi program Gerakan Kamis Pakai Lokal ( Gaspol ) yang diluncurkan oleh kementerian Perdagangan beberapa hari yang lalu,
Gerakan yang diinisiasi oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso tersebut, sebagai gerakan dengan tujuan membangkitkan kembali semangat cinta produk lokal dalam negeri, Para ASN di lingkungan Kemendagpun wajib menggunakan produk lokal dalam negeri pada setiap kamis.
Rizal Bawazier menyebutkan bahwa , Gerakan kamis pakai lokal atau Gaspol pada prinsipnya bagus untuk ditindaklanjuti, hanya Dirinya mempertanyakan apakah ini suatu urgensi dari pemerintah? Sedangkan kepentingan Pemerintah sendiri yang seharusnya di pikirkan adalah UMKM, bagaimana mendapatkan kemudahan untuk modal usahanya,
“Jadi Greget ini bagus ya pertanyaan bagaimana kalau selain hari kamis? boleh pakai produk import ini nanti bisa disalah pahamkan seperti itu , program ini bagus untuk masyarakat supaya bisa melihat bahwa pentingnya untuk menggunakan prodak prodak lokal,”Terang Rizal Bawazier, melalui sambungan teleponnya pada Selasa sore (13/5 ).
Anggota DPR -RI dari Dapil Jateng X ( Kabupaten Pemalang , Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan ) ini menambahkan bahwa, Secara umum kalau dilakukan secara massal kepada seluruh warga Indonesia itu,sangat bagus sekali tapi ini bukan suatu program yang Urgensi kalau dalam mempromosikan suatu produk untuk lokal itu sangat kongkrit sekali,
“Saya sepakat tapi ini bukan satu hal yang Urgensi saat ini ,dimana di beberapa daerah UMKM sangat membutuhkan sokongan pendanaan yang mudah, misalnya tidak di persulit dalam memperoleh modal dengan Credit scoringnya,”Tambah Rizal
Lebih jauh dirinya menjelaskan, Beberapa masalah yang dihadapi di lapangan, Seperti buat Kredit Usaha Rakyat atau KUR yang sampai Rp.500 jutaitu tidak mudah didapatkan UMKM, Kalau memakai Credit scoringnya itu UMKM punya spesikasi yang sudah melakukan usaha selama dua sampai tiga tahun, lalu bagaimana dengan UMKM yang baru?
“Itu permasalahan pertama, yang kedua Urgensinya adalah bagaimana peratutan tahun 2024 itu, sampai sekarang belum ada revisinya,itu kan yang di tunggu-tunggu itu kan membuat UMKM tekstil itu di daerah daerah nah itu yang erjensi kalo ini sokong misalnya pakai produk lokal produk lokal tapi UMKM yang sebagian besar itu tidak kuat sekarang,” Tutupnya
Peluncuran Gaspol beberapa hari lalu, sempat dibuka dengan acara senam pagi bersama, lalu dilanjutkan fashion show yang diikuti para ASN Kemendag dengan menggunakan produk lokal, mulai dari pakaian, sepatu, hingga aksesoris. Gerakan Gaspol dibuat untuk meningkatkan masyarakat untuk tetap bangga, beli, bela, dan pakai lokal. ( Ragil)