JATENG – Kabarmetro.co
16 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tertimbun longsoran tanah di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin kemarin (20/1) pukul 17.30 waktu setempat. Matrial longsoran tanah juga menimbun 2 rumah dan menyeret beberapa kendaraan yang tengah melintas di wilayah tersebut.
Hingga hari ini, Rabu (22/1) pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan mengingat masih ada 3 orang yang dilaporkan hilang,Tragedi tanah longsor juga menyebabkan 10 orang luka-luka dan segera dirujuk ke Puskesmas serta Rumah sakit terdekat, Disamping korban jiwa, peristiwa ini juga menyebabkan 2 unit jembatan rusak.
Tak hanya tanah longsor, banjir bandang juga menerjang wilayah tersebut pasca hujan deras yang mengguyur daerah tersebut, Kerugian akibat banjir bandang masih dalam pendataan hingga saat ini.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari kedepan hingga hari ini Rabu (23/1) wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimbau kepada warga untuk meningkatkan kesiap siagaan dan kewaspadaan. Bagi warga yang tinggal di dekat lereng dan tebing, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah. Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih.
“Enam belas orang ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun longsoran,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, seluruh korban luka-luka telah dirujuk ke puskesmas dan RSUD terdekat dari lokasi terjadinya longsor. Sementara pencarian untuk korban yang dinyatakan hilang masih terus dilakukan hingga sore hari ini Selasa, 21 Januari 2025. “Hingga saat ini masih dilakukan pencarian korban,” ujar Abdul pada Selasa, 21 Januari 2025
“Selain longsor, banjir bandang juga menerjang wilayah tersebut,” ungkapnya.
Abdul juga menyebutkan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang selama tiga hari kedepan hingga 23 Januari 2025. Oleh karena itu, Abdul mengatakan BNPB mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, termasuk melakukan evakuasi mandiri bila diperlukan.
“Bagi warga yang tinggal di dekat lereng dan tebing, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah,” tutupnya. ( Ragil)
Tinggalkan Balasan