Tanggamus, Kabametro.co –
Sungguh ironi bila hal ini benar adanya “oknum” honorer dari keluarga pejabat, bisa se-enaknya dalam bekerja ( red-absen ) di kabupaten Tanggamus bila hal ini benar adanya pemkab harus ambil sikap tegas, mengingat bukan sedikit uang negara di kucurkan untuk gaji mereka, Sabtu (17/05/25)
Sekelumit tulisan pada kolom komentar tertoreh tulisan, dari akun @jempol_cangtengannyaloey:
“yg gak rajin adek, ponakan pejabat. kami yg ga pnya siapa2 ini selalu jadi korban. sedangkan mereka aman2 aja g pernh kena hukuman apapun.” ini tertulis di postingan akun Tik Tok Official DPD APPI Tanggamus yang berjudul ” Para Honorer Tanggamus Akan Demo ” informasi dari berita karya jurnalis Denny dari media online Sandinews.com, yang berjudul ” Forum Honorer R2 dan R3 Tanggamus Bakal Gelar Aksi Demo Tuntut Permintaan Maaf Irsi Jaya “
Lalu kenapa tidak ada teguran langsung serta laporan ke dinas ketanaga kerjaan dan pegawai oleh pimpinan mereka, apa kah para pimpinan tersebut takut, sungkan atau memang sudah “ada kong kalikong” untuk memuluskan posisi, berbagai pertanyaan muncul di benak masyarakat, kenapa hal ini bisa terjadi, dimana istimewa dan keistimewaan mereka bila hal ini benar adanya.
Pemkab Tanggamus dalam hal ini pimpinan tertingginya (Bupati), untuk segara lakukan audit ke dinas atau lembaga pemerintah yang di dalamnya ada para “oknum” tenaga honorer diduga masih ada hubungan saudara, keluarga para pejabat benarkah mereka semaunya dalam bekerja, bila mereka profesional dalam bertugas tentu aplaus juga harus diberikan.
Fenomena tentang rajin dan tidak disiplinya para “oknum” honorer di kabupaten Tanggamus ini muncul, berawal dari unggahan video salah satu anggota DPRD Tanggamus, mengkeritik kinerja para TKS di wilayahnya pada saat kunker ke BKPSDM Provinsi Lampung. Yang mana saat ini unggahan video tersebut sudah tidak ada lagi, di akun medsos pribadi anggota dewan ini.
Kembali lagi kepada komentar netizen di unggahan Official DPD APPI Tanggamus,
” yang tidak rajin adek ponakan pejabat ” kenapa hal ini bisa terjadi, sedangkan di luar sana masih banyak orang-orang yang berkompeten, juga butuh pekerjaan namun belum ada peluang, lalu “oknum” yang katanya masih ada hubungan keluarga dengan pejabat malahan se-enaknya dalam bekerja?
Dan yang lebih krusialnya lagi, pernyataannya pada kalimat ” Kami yang nggak punya siapa-siapa ini selalu jadi korban ” nah apa kah mereka yang menggantikan pekerjaan mereka ( red – oknum saudara pejabat ) atau jadi korban bila ada statmen atau penilaian terhadap TKS, seperti yang disampaikan oleh anggota DPRD tersebut. Tentu hal ini jadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemangku jabatan di kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.
” Sedangkan mereka aman2 aja g pernh kena hukuman apapun ” Nggak pernah kena sanksi apapun dan aman-aman saja, berarti dari kalimat ini bisa atau ada peluang bagi pemkab, untuk menelusuri siapa yang telah atau pernah jadi korban ulah dari para oknum tersebut. Dengan cara cek and recek di dinas mana atau lembaga mana yang ada, para honorer adik, ponakan pejabat ini bertugas.( Fahri & Sap APPI DPD Tanggamus )