SULUT-Kabarmetro.co-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui keputusan Mendagri nomor 100.1.2.7-2109 tahun 2025, tentang hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah secara nasional tahun 2024.
Keputusan monitoring tersebut berdasarkan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota tahun 2023.
Dari hasil yang ada dari indeks penilaian, khususnya terkait serapan anggaran hingga Pembangunan secara umum Sulawesi Utara (Sulut) mendapatkan skor dengan predikat rendah (2,0202).
Berikut Skor bagi 15 daerah di Sulawesi Utara dari Paling Tinggi hingga terendah:
* Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 3,5353 (Tinggi)
* Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 3,1983 (Sedang)
* Kabupaten Kepulauan Talaud 3,0683 (Sedang)
* Kota Manado 3,0623 (Sedang)
* Kabupaten Bolaang Mongondow 3,0561 (Sedang)
* Kabupaten Minahasa Utara 2,9879 (Sedang)
* Kabupaten Kepulauan Sangihe 2,9762 (Sedang)
* Kota Kotamobagu 2,9736 (Sedang)
* Kota Bitung 2,9710 (Sedang)
* Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2,7659 (Sedang)
* Kabupaten Minahasa Selatan 2,7316 (Sedang)
* Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 2,6515 (Sedang)
* Kota Tomohon 2,6145 (Sedang)
* Kabupaten Minahasa Tenggara 2,4702 (Rendah)
* Kabupaten Minahasa 2,4038 (Rendah)
Menanggapi evaluasi Kemendagri terkait kinerja Pemda Sulut, beserta indeks penilaian terhadap 15 kabupaten/kotanya, Aktivis Katolik Sulawesi Utara, Aristoteles Sjafii mengatakan, Bahan pembelajaran untuk melangkah kedepan dan berbenah diri.
“Semua indikator penilaian pasti awalnya adalah orientasi kerja apa? Input baik, pasti menghasilkan Output lebih baik lagi. Harusnya ini menjadi momentum tepat untuk mendorong transformasi birokrasi di Sulut,” ucap Sekretaris PMKRI Manado Periode 2020 hingga 2021 tersebut.
Disisi lain, Tokoh Muda Bantik Erick Mongisidi melihat, Kalau penyerapan anggaran Sulawesi Utara dinilai masih rendah oleh Mendagri dan Menkeu itu hal wajar.
“Pertama dalam hal mengelontorkan anggaran tentu Gubernur masih hati-hati dan kepemimpinan YSK-Victory masih tahun pertama, Kedua Pelaku Usaha maupun Kontraktor belum dikenal secara eksplisit oleh Gubernur YSK, Ketiga harapan kedepan sebagaimana janji kampanye beliau ingin membuat Sulut berskala Internasional,” ujar Ketua Beta Gibran Sulawesi Utara. (Koresy)












