Tangerang-Kabarmetro. co
Menanggapi framing negatif tentang dunia pesantren yang dibawakan pada acara Xpose Uncencored pada media Trans7, sangat disayangkan media nasional sebesar Trans7 kurang memahami tentang isi berita yang dibawakan pada acaranya.( senin 14/10/2025 )
Kurang memahami tentang tradisi dan ilmu adab pada dunia pesantren. Sebelum mengkritik lebih jauh perlu diketahui dunia pendidikan pesantren yang ada di indonesia itu terbagi dua secara garis besar
1. Pesantren tradisional (salafiyah) fokusnya pembelajaran nya hanya pada ilmu agama, didalam pesantren tradisional memang sangat kental budaya etika/adab terhadap guru, hal ini didasari karena pendidikan moral dari kitab-kitab yang memuat ilmu etika seperti salah satunya kitab Ta’lim Muta’allim. Seperti salah satu yang termaktub dalam kitab tersebut, tentang penghormatan terhadap guru
قال على رضى الله عنه: أنا عبد من علمنى حرفا واحدا، إن شاء باع، وإن شاء استرق
Ali ra berkata: “Saya menjadi hamba sahaya orang yang telah mengajariku satu huruf. Terserah padanya, saya mau dijual, di merdekakan ataupun tetap menjadi hambanya.”
Lalu apakah ini salah? Tentu saja tidak, asal masih sejalan dengan ilmu syariat agama islam. Dan perlu juga diketahui pada ponpes salfiyah santri tidak diwajibkan untuk membayar uang spp atau uang bangunan, maka salah satu bentuk wujud terimakasih dan penghormatan dari santri kepada gurunya adalah dengan cara membantu gurunya dalam hal pekerjaan rumah tangga, membantu gurunya dikebun, berternak dll. Ini tidak bisa dikatakan sebagai bentuk perbudakan tapi ini adalah suatu bentuk pengajaran yang diajarkan kyai pada santrinya, agar kelak santrinya bisa hidup mandiri dan bermuamalat dalam kehidupan bermasyarakat. Hasil kebun dan peternakan yang dimiliki kyai pun biasanya dinikmati oleh santri juga.
2. Pesantren Modern, pesantren ini sudah menerapkan pengajaran ilmu agama dan ilmu umum, pesantren Modern menggabungkan antara ilmu agama, ilmu umum dan teknologi, banyak staff pengajar pada ponpes modern ini tidak jauh berbeda dengan ponpes salafiyah soal pengajaran ilmu agama, pada ponpes modern pun diajarkan ilmu etika.
Di ponpes modern ada sistem bayaran gedung, bayaran spp dll. Oleh karena itu memang salah jika santri diwajibkan untuk ikut membantu pekerjaan rumah tangga atau ikut pekerjaan kasar membantu membangun pondok. Tapi jika memang ada persetujuan dari wali murid santri dan atas kemauan santri, hal tersebut bisa diterima asal sesuai dengan kemampuan masing-masing santri.
Tak ada yang lebih tinggi antara ilmu dan adab, keduanya harus selalu beriringan. Ilmu dan adab adalah satu kesatuan maka tak boleh dipisahkan atau menjadi lebih tinggi salah satunya. Pengkultusan berlebihan kepada suatu tokoh memang adalah hal yang salah, tapi bukan pula menghilangkan adab terhadap seorang santri kepada gurunya.
Ada beberapa hal yang memang harus sifatnya eksklusif (tertutup) di dunia santri, karena tak semuanya harus bersifat inklusif (terbuka) agar kejadian seperti ini tak terjadi kembali di masa depan.
( penulis: Fikri Fachri ketua bidang PTKP HMI cabang ( p ) Kab Tangerang )
( Rin)