Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Suasana penuh damai dan kekhidmatan terasa di Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Banjarmasin pada Sabtu (04/10), saat seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristiani mengikuti Ibadah Rutin Bulanan yang dilayani oleh Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Eppata.
Ibadah kali ini mengangkat tema dari Kitab Amsal 11:1–13 — “Hidup yang Diperbaharui”, dengan Pdt. Mars Filsol Habel, M.Th sebagai pembawa firman. Dalam khotbahnya, beliau menegaskan bahwa kehidupan orang benar dan orang jahat memiliki perbedaan yang sangat nyata. Tuhan membenci ketidakjujuran dan kesombongan, namun mengasihi mereka yang hidup dalam kejujuran, kerendahan hati, dan belas kasih.
“Tindakan yang jujur membawa perlindungan dan keberuntungan, sementara kejahatan hanya akan menuntun pada kehancuran,” ujar Pdt. Mars dalam renungannya yang disambut penuh antusias oleh para jemaat.
Kegiatan diawali dengan pujian dan penyembahan yang menggetarkan hati, diikuti suasana khotbah yang mengajak setiap peserta untuk merenungi makna hidup dalam kebenaran.
Sebagai penutup, Erik Simanjuntak selaku Pembina Gereja Oikumene menyampaikan pesan yang sarat makna:
“Jadilah pribadi yang jujur, rendah hati, dan takut akan Tuhan. Hiduplah dalam kebenaran dan kasih.”
Ibadah ditutup dengan doa bersama, menghadirkan suasana teduh yang menyentuh hati, seolah mengingatkan bahwa pembaharuan hidup selalu dimulai dari hati yang tulus dan jiwa yang mau dibentuk. (Humas Lapas Banjarmasin)