Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru menjadi tuan rumah kegiatan penyerahan remisi secara simbolis bagi warga binaan pemasyarakatan, Minggu (17/08) siang. Acara dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin dan jajaran Forkopimda Provinsi Kalimantan Selatan, berlangsung khidmat sekaligus meriah dengan menampilkan berbagai persembahan seni dari warga binaan
Kegiatan dimulai pukul 12.00 WITA dengan pembukaan oleh pembawa acara, yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan musik panting khas Banjar dari warga binaan Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Alunan petikan panting tersebut memukau tamu undangan, sekaligus memperlihatkan hasil pembinaan kemandirian dan kreativitas seni di dalam lapas.
Tidak hanya itu, warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura turut menyemarakkan acara dengan persembahan dance modern. Suasana semakin khidmat ketika seluruh hadirin bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh dirigen dari petugas Lapas Narkotika Karangintan.
Selanjutnya, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan memberikan laporan kegiatan, diikuti doa bersama yang dipimpin perwakilan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan.
Acara inti berupa pemberian remisi umum dan remisi dasawarsa dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Kalimantan Selatan kepada perwakilan warga binaan dari Lapas Banjarbaru, Lapas Banjarmasin, Lapas Perempuan Martapura, Lapas Karangintan, serta LPKA Martapura.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, mengungkapkan kebanggaannya atas penampilan musik panting warga binaan.
“Saya sangat bangga karena mereka tampil percaya diri membawa seni budaya Banjar ke hadapan publik. Ini bukti bahwa pembinaan di dalam lapas mampu menumbuhkan kreativitas sekaligus menjaga warisan budaya daerah,” ujarnya.
Senada dengan itu, Pembina Kesenian Lapas Banjarmasin, Salman Farsi, turut menyampaikan apresiasi.
“Warga binaan berlatih dengan serius meski dengan keterbatasan sarana. Melihat mereka bisa tampil di acara sebesar ini, tentu menjadi kebanggaan bagi kami semua,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, semangat Hari Kemerdekaan RI ke-80 semakin terasa di lingkungan pemasyarakatan. Penampilan musik panting dari warga binaan Lapas Banjarmasin menjadi salah satu simbol bahwa seni dan budaya tetap hidup meski di balik tembok lapas.
Lebih dari itu, momen ini juga menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan, di mana kreativitas warga binaan mendapat ruang untuk berkembang dan diapresiasi publik. (Humas Lapas Banjarmasin)