Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Banjarmasin kembali berlanjut dengan pelatihan pembuatan tas dari batok kelapa yang memasuki hari ketiga pada Selasa (26/08). Kegiatan ini diikuti oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tampak semakin terampil dalam mengolah bahan alami menjadi produk bernilai jual.
Pada hari ketiga ini, hasil pelatihan mulai terlihat nyata. Para peserta sudah mampu menyelesaikan beberapa bentuk tas sesuai arahan dan contoh yang diberikan oleh instruktur. Antusiasme terlihat jelas dari wajah para WBP yang bangga atas karya pertama mereka.
Instruktur pelatihan menyampaikan apresiasinya terhadap ketekunan WBP dalam mengikuti materi.
“Di hari ketiga ini, perkembangan peserta sudah luar biasa. Mereka bisa mengikuti arahan dengan baik, bahkan beberapa sudah mampu menyelesaikan tas secara mandiri. Ini modal besar bagi mereka untuk bisa berwirausaha setelah bebas nanti,” ujarnya.
Kalapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, turut memberikan apresiasi terhadap jalannya pelatihan.
“Kami ingin membekali warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat. Pembuatan tas dari batok kelapa ini bukan hanya melatih kreativitas, tapi juga membuka peluang ekonomi ketika mereka kembali ke masyarakat,” ungkap Kalapas.
Sementara itu, Kasi Giatja Lapas Banjarmasin, Hazairin, juga memberikan tanggapannya.
“Kami berkomitmen menghadirkan berbagai pelatihan keterampilan yang bermanfaat. Batok kelapa yang biasanya hanya dianggap limbah, ternyata bisa diubah menjadi tas cantik dan bernilai jual. Ini membuktikan kreativitas bisa lahir dari keterbatasan,” tegasnya.
Kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu upaya Lapas Banjarmasin dalam mencetak WBP yang produktif, kreatif, dan siap berdaya saing di tengah masyarakat. (Humas Lapas Banjarmasin)
