Cipinang. | Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Cipinang menghadiri kegiatan Media Gathering yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) di Jakarta Pusat,. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat jejaring komunikasi antara jajaran pemasyarakatan dan insan media, serta mendukung keterbukaan informasi publik sejalan dengan semangat reformasi birokrasi.
Dalam forum silaturahmi tersebut, Kalapas Cipinang berkesempatan berdialog langsung dan membangun hubungan yang lebih erat dengan para jurnalis dari berbagai media nasional. Jejaring ini dinilai penting untuk memperluas publikasi kegiatan pembinaan dan pelayanan publik di Lapas, sekaligus memperkuat citra positif institusi Pemasyarakatan.
“Media adalah mitra strategis dalam menyampaikan informasi yang membangun dan edukatif kepada masyarakat. Kami berharap melalui hubungan yang lebih dekat ini, pesan-pesan positif dari Lapas Cipinang dapat tersampaikan dengan lebih luas dan berdampak,” ujar Kalapas,Rabu ( 16/7 ).
Media gathering ini juga menjadi sarana untuk menyosialisasikan sejumlah program prioritas Pemasyarakatan yang merupakan bagian dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Program-program tersebut mencakup pemberantasan narkoba, pemberdayaan Warga Binaan melalui UMKM dan ketahanan pangan, penanganan overcrowding, pembangunan Lapas modern, serta penguatan lembaga pendidikan dan pemberian hak integrasi.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran media dalam mendukung transparansi dan membangun kepercayaan publik terhadap institusi pemasyarakatan.
“Media memiliki kontribusi besar dalam mengedukasi masyarakat, khususnya terkait program-program pembinaan dan penguatan kapasitas Warga Binaan. Kami membutuhkan media untuk menyampaikan narasi-narasi positif dari balik tembok Lapas,” tutur Mashudi.
Lapas Kelas I Cipinang sendiri saat ini aktif mengembangkan berbagai program pembinaan berbasis keterampilan dan kemandirian, termasuk produksi produk UMKM seperti batik, roti, kerajinan tangan, dan hasil pertanian urban farming. Kalapas Cipinang menegaskan bahwa potensi karya Warga Binaan harus diperkenalkan lebih luas agar mampu bersaing di pasar, dan media memiliki peran penting dalam mendukung promosi tersebut.
“Kami membuka ruang kolaborasi dengan semua mitra kerja termasuk rekan-rekan media untuk bersama-sama mengangkat potensi yang ada di balik Lapas. Ini bagian dari proses reintegrasi sosial yang tidak hanya mengubah persepsi, tapi juga memberi harapan,” pungkas Kalapas.
Dengan kegiatan ini, diharapkan sinergi yang terjalin antara pemasyarakatan dan media akan semakin kuat, mendukung keterbukaan informasi, serta memperkuat publikasi program-program pembinaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.