Hukum/Kriminal

Kembali Terjadi Kekerasan Terhadap Jurnalis, Pemborong Proyek Tarik Paksa Wartawan Di Lokasi Proyek RSUD Tobat Balaraja

×

Kembali Terjadi Kekerasan Terhadap Jurnalis, Pemborong Proyek Tarik Paksa Wartawan Di Lokasi Proyek RSUD Tobat Balaraja

Sebarkan artikel ini

Tangerang-Kabarmetro. co

Insiden kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini dialami oleh seorang wartawan media online lokal saat melakukan peliputan di lokasi proyek pembangunan Musolah RSUD Tobat, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Sabtu (02/8/2025).

Menurut keterangan sejumlah saksi di lokasi, insiden bermula ketika wartawan berinisial BS hendak mengambil gambar progres proyek dan mewawancarai Pemilik dari Proyek tersebut, Tiba-tiba, ketika sedang argumentasi, yang mengaku sebagai pemborong proyek mendekati BS dan langsung menarik paksa wartawan tersebut agar keluar dari dari area proyek.

“Saat itu wartawan sedang terlibat pembicaraan terkait larangan ke lokasi. Tiba-tiba pemborong membentak, lalu menarik paksa keluar dari lokasi. Kamera hampir terjatuh dan wartawan tersebut tampak kesakitan ” ungkap Samsudin, salah satu wartawan yang mendampingi BS di lokasi.

Bs mengaku sangat terkejut dan tidak menyangka akan mendapat perlakuan kasar. “Saya hanya menjalankan tugas sebagai jurnalis, mengambil gambar dan mencari informasi terkait proyek RSUD Tobat. Tapi saya justru diintimidasi dan diusir secara paksa,” ujar BS saat dihubungi.

Tindakan tidak menyenangkan ini mendapat kecaman dari kalangan wartawan dan organisasi pers setempat. Sekjen Media Center Jayanti (MCJ) Mulyadi,menyesalkan tindakan kekerasan yang dilakukan pemborong proyek tersebut. “Kami mengecam segala bentuk kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis. Tugas wartawan dilindungi undang-undang, dan siapa pun tidak berhak menghalang-halangi kerja jurnalistik,” tegasnya.

Mulyadi berencana melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian serta meminta perlindungan hukum bagi jurnalis yang meliput di lapangan.

Sampai berita ini diturunkan, pihak manajemen proyek RSUD Tobat Balaraja belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.

Masyarakat dan insan pers berharap aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus ini, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari dan kebebasan pers tetap terjaga

( Rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *