
Revitalisasi sekolah yang digagas Pemerintah bukan sekadar membangun gedung baru atau memperbaiki atap bocor. Program ini menjadi strategi menyeluruh untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah, sekaligus menjawab tantangan besar dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang mampu bersaing di tingkat global.
Namun berbeda yang terjadi di SMP Negeri1 Pulaupanggung, revitalisasi diduga tidak memenuhi spek standar sebuah bangunan dari segi material, lemahnya pengawasan konsultan menjadi salah satu penyebab.
Kejanggalan terdapat pada rangka baja dan besi cor yang nampak tidak sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan, diketahui dari keterangan kepala tukang “A” Ukuran volume rangka baja adalah 0,75 mm sedangkan fakta nya 0,65 mm
Selanjutnya untuk ukuran besi cor pun kepala tukang menjelaskan memakai ukuran 12 mm namun lagi lagi ternyata ukuran besi tersebut hanya 10 mm.
Hal ini tentu menimbulkan dugaaan jika dalam pelaksanaan revitalisasi untuk penyusunan anggaran tidak transparansi sehingga memungkinkan pengurangan volume pada material bangunan tidak realistis.
Dan kemungkinan yang lain seperti lemahnya pengawasan dari pihak berwenang atau komite sekolah membuat pelaku menjalankan praktik pengurangan kwalitas bangunan dari segi material tanpa resiko terdeteksi.
Kolusi antara pihak pelaksana (kontraktor, supplier) dan oknum di dalam satuan pendidikan yang sengaja untuk memperoleh keuntungan pribadi pun bisa terjadi.
Atas dugaan pembangunan revitalisasi SMP Negeri 1 Pulau panggung yang tidak sesuai dengan kwalitas atau spek standar sebuah bangunan maka lembaga audit (BPK, Inspektorat) di harapkan segera mengambil langkah cepat guna mencegah praktik oknum oknum tidak bertanggunga jawab.
Dan apabila terbukti adanya Pelanggaran APH di harapkan tegas dalam memberikan sangsi kepada oknum pelaku sesuai dengan UU nomor. 31 tahun 1999 Tentang tindak pidana korupsi, tersangka dapat dikenakan pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun
- Revitalisasi sekolah adalah investasi jangka panjang. Program ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi strategi komprehensif untuk mencetak SDM unggul yang siap menghadapi tantangan global,dan jangan sampai program ini menjadi ladang korupsi bagi para oknum untuk menimbun pundi pundi kekayaan demi kepentingan pribadi.












