Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Semangat pembinaan kemandirian terus ditunjukkan oleh warga binaan Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Pada Senin (21/07), sejumlah warga binaan tampak tekun membuat pola motif kain sasirangan di ruang kegiatan kerja, dengan pendampingan langsung dari petugas Subseksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, M. Arif Rivaluddin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pelatihan keterampilan membatik kain sasirangan yang menjadi salah satu unggulan di Lapas Banjarmasin. Warga binaan dilatih mulai dari membuat pola di atas kain putih polos, menyusun bentuk motif, hingga tahap pencantingan dan pewarnaan.
“Membuat pola sasirangan ini butuh ketelitian. Kami dilatih agar benar-benar paham tiap prosesnya, supaya hasil akhirnya bisa maksimal,” ujar salah satu warga binaan peserta kegiatan.
Kalapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan bahwa kegiatan pembinaan seperti ini bukan hanya mengisi waktu, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan bekal masa depan warga binaan.
“Kegiatan membatik ini bukan sekadar keterampilan, tapi juga bagian dari proses perubahan diri. Kami ingin warga binaan punya kemampuan yang bisa mereka andalkan setelah bebas nanti,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, Ikrar Aulia, S.Sos., menyampaikan bahwa proses pembinaan ini dilakukan secara bertahap dan terstruktur, dimulai dari dasar hingga ke tahap produksi.
“Kami ingin warga binaan tidak hanya tahu cara membuat, tapi juga mengerti filosofi di balik motif-motif sasirangan. Ini tentang keterampilan sekaligus penghargaan terhadap budaya,” jelas Ikrar.
Dengan keterlibatan aktif warga binaan dalam proses pembuatan kain khas Banjar ini, Lapas Banjarmasin tidak hanya memberikan keterampilan produktif, tetapi juga turut melestarikan budaya lokal Kalimantan Selatan. (Humas Lapas Banjarmasin)