Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Minggu pagi (14/09) pagi, lapangan Lapas Kelas IIA Banjarmasin menjadi arena terapi alami. Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tampak berjalan perlahan tanpa alas kaki di atas kerikil yang disusun rapi. Setiap langkah terasa sederhana, namun menyimpan manfaat besar bagi kesehatan.
Reza, salah satu WBP, terlihat menikmati kegiatan ini. Sesekali ia menghela napas panjang, lalu tersenyum ketika ditanya alasannya.
“Biar tidak rematik,”
ujarnya singkat, namun penuh kesadaran akan pentingnya menjaga tubuh tetap sehat. Bagi Reza dan kawan-kawan, terapi batu kerikil bukan sekadar aktivitas fisik.
Di balik langkah-langkah kecil itu, ada rasa syukur bahwa mereka masih bisa menjaga kesehatan meski berada di balik jeruji. Aktivitas ini juga menjadi cara mereka mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat, menumbuhkan semangat baru untuk tetap kuat menjalani hari-hari pembinaan.
Kalapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan bahwa kegiatan sederhana semacam ini punya makna besar.
“Kesehatan WBP adalah prioritas kami. Dengan terapi sederhana seperti ini, mereka bisa menjaga kebugaran sekaligus belajar menghargai hal-hal kecil yang ternyata sangat bermanfaat,” ucapnya.
Setiap pijakan di atas batu kerikil bukan hanya melancarkan peredaran darah, tapi juga menguatkan tekad WBP untuk terus melangkah. Dari langkah-langkah kecil inilah mereka belajar: sehat itu berharga, dan harapan selalu ada di depan mata. (Humas Lapas Banjarmasin)
