Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Dalam upaya memperluas program pembinaan kemandirian berbasis potensi daerah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan melaksanakan kegiatan koordinasi dan silaturahmi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (8/10). Kegiatan yang berlangsung di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan tersebut dihadiri langsung oleh Kalapas Yugo Indra Wicaksi, Kasi Giatja, Kasubsi Registrasi dan diterima dengan hangat oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono, beserta jajaran.
Pertemuan ini menjadi langkah awal penjajakan kerja sama strategis antara Pemasyarakatan dan instansi teknis daerah dalam mendukung pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Fokus pembahasan diarahkan pada pengembangan program pelatihan dan pemberdayaan di bidang perikanan, seperti budidaya ikan air tawar, pengolahan hasil perikanan, serta manajemen pemasaran hasil produksi yang dihasilkan oleh warga binaan.
Kalapas Yugo Indra Wicaksi menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk implementasi nyata dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada aspek memberdayakan warga binaan untuk mendukung Ketahanan pangan.
“Kami ingin membuka ruang kolaborasi yang lebih luas dengan instansi teknis seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, agar warga binaan tidak hanya dibekali keterampilan umum, tetapi juga kompetensi yang relevan dengan potensi ekonomi daerah. Harapannya, setelah bebas nanti, mereka memiliki kemampuan nyata untuk hidup mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono, menyambut positif inisiatif tersebut dan menegaskan dukungan penuh terhadap upaya Pemasyarakatan dalam mencetak warga binaan yang produktif.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Lapas Narkotika Karang Intan yang ingin mengembangkan pembinaan di bidang perikanan. Potensi sektor ini sangat besar di Kalimantan Selatan, dan kami siap mendukung dari sisi pelatihan teknis, pendampingan budidaya, hingga fasilitasi pemasaran. Sinergi ini kami yakini dapat memberikan manfaat nyata bagi warga binaan sekaligus masyarakat sekitar,” ungkap Rusdi.
Melalui sinergi ini, Lapas Narkotika Karang Intan menegaskan komitmennya untuk memperluas cakupan pembinaan kemandirian warga binaan melalui kemitraan strategis lintas instansi. Langkah tersebut diharapkan tidak hanya mendukung program ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan sosial-ekonomi warga binaan dalam kerangka Pemasyarakatan yang lebih produktif, humanis, dan berkelanjutan. (rhs)