Karang Intan, Kabarmetro.co –
Program skrining Tuberkulosis (TBC) melalui rontgen dada (Chest X-Ray/CXR) bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan terus berlanjut. Memasuki hari keempat, Kamis (25/9), kegiatan yang digelar pukul 08.30–14.30 WITA ini diikuti sebanyak 246 orang WBP.
Skrining ini merupakan bagian dari tindak lanjut Surat Edaran Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (Ditwatkeshab) Ditjen Pemasyarakatan Nomor PAS.06-PK.07.03-426 tentang persiapan penemuan kasus TBC melalui rontgen dada di 531 lapas, rutan, dan LPKA di seluruh Indonesia. Pelaksanaan kegiatan berlangsung atas kerja sama Lapas Narkotika Karang Intan dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Puskesmas Karang Intan 1, serta Tirta Medical Center (TMC) Banjarmasin.
Alur kegiatan dimulai dengan skrining gejala yang dilakukan oleh petugas kesehatan Klinik Pratama Lapas Narkotika Karang Intan. Selanjutnya, para peserta menjalani pemeriksaan rontgen dada yang difasilitasi tim X-Ray dari TMC Banjarmasin. Dari hasil pemeriksaan hari keempat ini, sebanyak 17 sampel dahak ditemukan dan akan diperiksa lebih lanjut menggunakan metode Tes Cepat Molekuler (TCM) di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menyampaikan bahwa kegiatan skrining ini menunjukkan keseriusan pihaknya dalam menjaga kesehatan warga binaan serta mencegah penularan TBC di lingkungan lapas.
“Dengan deteksi dini, kita bisa segera melakukan langkah penanganan sehingga risiko penyebaran TBC di lingkungan lapas dapat ditekan,” ungkapnya.
Kegiatan hari keempat berjalan aman, tertib, dan lancar, serta dilakukan evaluasi untuk kelancaran pelaksanaan pada hari terakhir esok. Dengan target 1.148 warga binaan, Lapas Narkotika Karang Intan optimis seluruh sasaran dapat terjaring skrining hingga akhir jadwal. (rhs)
