Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Sebanyak 108 warga binaan Lapas Kelas IIA Banjarmasin mengikuti layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang diselenggarakan oleh Klinik Pratama Lapas pada Jumat pagi (18/07). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit menular, khususnya HIV/AIDS.
Kegiatan dimulai dengan pengambilan sampel darah dari masing-masing warga binaan yang telah bersedia mengikuti tes secara sukarela. VCT menjadi langkah penting dalam memetakan potensi penularan serta memberikan edukasi kesehatan secara menyeluruh.
Dokter Klinik Pratama, dr. Yayuk Ruwaidah, menjelaskan bahwa VCT bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan warga binaan, terutama yang berkaitan dengan penyakit menular.
“Melalui tes ini, kita bisa mengetahui secara dini apakah ada indikasi infeksi, sehingga penanganan dan pencegahan bisa segera dilakukan. Ini juga bentuk perlindungan terhadap sesama penghuni lapas dan petugas,” ujarnya.
Kalapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan VCT yang dilakukan secara humanis dan profesional. Ia menilai langkah ini sangat penting dalam menjaga kualitas layanan kesehatan di dalam lapas.
“Pelayanan kesehatan yang baik adalah bagian dari pemenuhan hak warga binaan. Melalui deteksi dini, kita bisa memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh, tidak hanya secara fisik, tapi juga mencegah stigma melalui edukasi yang tepat,” jelas Kalapas.
Dengan pelaksanaan VCT ini, diharapkan warga binaan semakin peduli terhadap kondisi kesehatannya dan tidak segan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala. Kesehatan yang terjaga menjadi bagian penting dalam menjalani proses pembinaan menuju kehidupan yang lebih baik. (Humas Lapas Banjarmasin)