Karang Intan, Kabarmetro.co —
Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan menerima kunjungan studi banding dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Universitas Sari Mulia Banjarmasin, Rabu (30/7). Kegiatan bertema “Dari Teori Menuju Realita; Pendalaman Wawasan Mengenai Peran Lapas dalam Pembinaan dan Reintegrasi Sosial Warga Binaan” ini menjadi bagian dari komitmen Lapas Karang Intan dalam membuka ruang edukasi dan transparansi sistem pemasyarakatan kepada publik, khususnya dunia akademik.
Rombongan terdiri dari 23 mahasiswa dan 5 dosen pendamping, dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi Sarjana Hukum, Muhammad Mahendra Abdi, S.H., M.H. Mereka disambut oleh Pelaksana Harian (Plh.) Kalapas Karang Intan, Fahrurazi, bersama pejabat struktural lainnya di Aula Lapas. Kegiatan dilaksanakan secara langsung dan interaktif di dalam lingkungan Lapas.
Plh. Kalapas, Fahrurazi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Lapas Karang Intan secara konsisten berupaya menghadirkan pembinaan menyeluruh bagi warga binaan, mulai dari aspek kepribadian hingga kemandirian.
“Kami terbuka kepada institusi pendidikan yang ingin belajar langsung tentang sistem pemasyarakatan. Ini juga menjadi bagian dari keterbukaan informasi publik serta wujud kolaborasi pendidikan yang positif,” ujar Fahrurazi.
Pada sesi pemaparan materi, Kepala Seksi Binadik, Rahmad Pijati, menjelaskan konsep pembinaan narapidana secara menyeluruh di Lapas Karang Intan. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan reintegrasi sosial warga binaan sangat bergantung pada kualitas pembinaan yang mereka terima selama masa pidana.
“Kami ingin mereka kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan produktif,” ungkap Rahmad.
Sementara itu, Plh. Kepala Seksi Giatja, M. Ridhoni, menambahkan bahwa kegiatan pembinaan kerja menjadi sarana penting dalam membangun kemandirian.
“Melalui berbagai program pelatihan kerja, warga binaan tidak hanya mengasah keterampilan tetapi juga belajar tanggung jawab dan etos kerja,” tuturnya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum, Muhammad Rasyid, turut mengapresiasi kesempatan yang diberikan Lapas.
“Ini pengalaman pertama kami mengunjungi Lapas secara langsung. Harapan kami, banyak wawasan dan ilmu yang bisa kami serap dan aplikasikan. Ini sangat membanggakan dan semoga bisa dilanjutkan lagi di masa mendatang,” ujarnya antusias.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke area pembinaan kerja. Di SAE 1, peserta melihat budidaya ikan koi, ikan haruan, dan tanaman daun mint secara hidroponik. Selanjutnya di WAE 2, mereka mengunjungi konveksi kain sasirangan, serta lahan pertanian melon dan terong. Di WAE 3, mahasiswa disambut dengan edukasi di kandang ayam petelur, kandang kambing boer, serta mini zoo yang menjadi bagian dari terapi interaksi warga binaan.
Kegiatan berjalan lancar, tertib, dan mendapat respon positif dari seluruh peserta. Melalui kunjungan ini, diharapkan terjalin sinergi berkelanjutan antara dunia pendidikan dan pemasyarakatan, serta memperkuat pemahaman generasi muda terhadap sistem keadilan dan pembinaan di Indonesia. (sbl)