Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Kamis (19/06) siang, suasana hening dan khusyuk menyelimuti Masjid Baabud Taqwa di Lapas Kelas IIA Banjarmasin saat warga binaan melaksanakan ibadah salat Dzuhur secara berjamaah. Di tengah rutinitas pembinaan, kegiatan ibadah ini menjadi ruang penyegar jiwa dan peneguh hati bagi para warga binaan.
Masjid yang berada di dalam lingkungan Lapas ini memang menjadi pusat aktivitas spiritual warga binaan. Setiap waktu salat tiba, para warga binaan secara tertib mengisi saf-saf masjid. Mereka datang dengan mengenakan pakaian bersih dan saling menyapa dalam suasana tenang.
Kegiatan salat berjamaah ini tidak hanya dijalankan sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga menjadi bagian penting dari proses pembinaan mental dan spiritual di dalam Lapas. Melalui rutinitas ibadah yang terjaga, nilai-nilai kedisiplinan, kekhusyukan, serta kebersamaan terus dipupuk.
“Salat berjamaah seperti ini menenangkan hati. Kami jadi merasa lebih dekat dengan Allah dan juga dengan sesama.”
Ujar salah satu warga binaan yang rutin melaksanakan salat lima waktu di Masjid Baabud Taqwa.
Selain itu, pihak Lapas juga terus berupaya menciptakan suasana religius yang kondusif. Kebersihan masjid dijaga, jadwal salat diumumkan dengan teratur, dan kegiatan keagamaan lainnya pun turut dilaksanakan secara berkala, seperti pengajian dan pembacaan Al-Qur’an.
Kalapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan bahwa pembinaan spiritual merupakan fondasi penting dalam proses pembinaan.
“Kami mendorong warga binaan untuk terus memperbaiki diri melalui pendekatan keagamaan. Masjid menjadi tempat yang tidak hanya suci, tetapi juga penuh harapan bagi mereka yang ingin berubah,” ujarnya.
Dari balik dinding Lapas, gema takbir dan doa terus menggema menjadi pengingat bahwa setiap insan selalu punya ruang untuk bertobat, memperbaiki diri, dan menata kembali hidupnya. (Lapas Banjarmasin)