Pemalang | Apem Comal merupakan kue tradisional khas Pemalang yang banyak diburu pembeli karena rasanya yang manis, teksturnya yang lengket, dan harganya yang terjangkau.

Bahan dan cara pembuatan

Jajanan jadul terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, gula Jawa, santan kental, ragi, dan garam ini, Pasca Lebaran Idul Fitri banyak diburu pembeli, untuk cemilan dan oleh -oleh.

Haidar ( 25 🙂 Seorang warga Bantarbolang Ketika dikonfirmasi saat membeli Apem di pasar Comal menuturkan, jika dirinya bersama keluarga sengaja mampir ke pasar Comal untuk membeli oleh -oleh khas tradisional tersebut,

“‘Saya sengaja datang ke pasar Comal untuk membeli oleh -oleh Apem Comal, sebab di tempat lain ngga ada, ini saya beli dua Besek besar untuk keluarga di Jawa Timur,” tuturnya, pada Kamis siang ( 10/4 ).

Sementara itu, Kholifah ( 55 ) Pedagang Apem di pasar Comal mengaku, jika pasca Lebaran Kue apem Comal daganganya mengalami peningkatan penjualan,

“Alhamdulillah Ratusan sampai Ribuan Apem Comal terjual setelah jualan habis lebaran, untuk harga ngga saya naikan Rp.10 ribu dapat 6-7 buah apem, kalau mau pakai wadah besek/anyaman bambu tinggal nambah harga besek,” tutur Kholifah.

Menurutnya, pembuatan Apem Comal Pertama adonan difermentasi agar teksturnya menjadi lembut dan berongga, setelah itu adonan dituangkan ke dalam cetakan khusus, kemudian dikukus hingga matang.

“Ciri khas dan rasa 

Apem Comal memiliki rasa manis dan sedikit asam,Teksturnya lengket, mirip dodol atau jenang.

Rasanya ringan sehingga cocok disajikan apalagi untuk Oleh -oleh,” tutupnya.

Apem Comal sering disajikan dengan campuran kelapa parut dan areh atau santan kental.Asal-usul nama

Apem Comal sendiri sebetulnya banyak dibuat dari Kesesi, Pekalongan, yang memasarkan kue ini di daerah Comal.

Apem Comal dijual di hampir seluruh pasar di Pemalang, terutama di sekitar kios makanan ringan.

Pewarta : Ragil

Reporter: Radaktur Nasional