Sukabumi – Kabarmetro.co

memperingati Hari Mangrove Sedunia (World Mangrove Day). UNESCO menetapkannya sebagai Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove (International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem).penanaman bibit mangrove dan Trumbu karang yang bertempat di basisir cikadal Desa mandra kaya kecamatan ciemas , (26-07-2024)

Mangrove merupakan tanaman bakau yang tumbuh dan berkembang di daerah tropis dan subtropis. Mangrove tumbuh di hutan payau sepanjang pantai yang landai, atau bisa juga hidup dan tumbuh di muara sungai dengan kondisi air yang payau.

Menurut pemimpin pegadaian X Jawa Barat Maryono MBA ekosistem mangrove atau hutan bakau ini berkontribusi pada kesejahteraan, ketahanan pangan, dan perlindungan di pesisir. Ekosistem mangrove juga mendukung keanekaragaman hayati yang kaya dan menyediakan habitat pembibitan yang berharga bagi ikan dan krustaseakrustasea dan ke depannya akan kolaborasikan buat simple wisata sehingga nanti ada masyarakat yang datang berwisata di hutan mangrove atau daifing di telumbu karang itu juga akan membangun hutan kota, sehingga berintegrasi hutan wisatanya itu dari gunung, darat dan laut.

Dan kegiatan ini akan berkesinambungan kita upayakan setiap tahun itu berpartisipasi dalam kegiatan yang bersifat bugin seperti itu , selain dari mangrove ini juga ada Hari sampah, Hari lingkungan hidup dan yang lainnya akan kita upayakan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dan kami berpesan kepada masyarakat di desa mandra kaya khusus nya di kecamatan ciemas dan umumnya di pemerintahan Kabupaten sukabumi yang pertama- tama kami ucapankan Terima kasih atas dukungan, oleh pk bupati dan jajarannya hingga melibatkan partisipasi dari mahasiswa, sampai Siswa-siswa SD kami berharap  yang kami lakukan ini bisa menjadi treble bagi lembaga lain untuk berpartisipasi untuk lingkungan Hidup supaya bisa di rawat dan bisa di kembangkan

Hutan bakau juga berfungsi sebagai bentuk pertahanan pantai alami terhadap gelombang badai, tsunami, naiknya permukaan air laut, dan erosi. Tanahnya merupakan penyerap karbon yang sangat efektif, menyerap karbon dalam jumlah yang sangat besar.

Namun, ekosistem mangrove atau hutan bakau kini menghilang 3-5 kali lebih cepat daripada kehilangan hutan global secara keseluruhan, dengan dampak ekologi dan sosial-ekonomi yang serius. Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa luasan mangrove telah terbagi dua dalam 40 tahun terakhir.

Hari Mangrove Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 26 Juli dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove sebagai “ekosistem yang unik, istimewa, dan rentan”.

Peringatan Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove juga bermaksud mempromosikan solusi untuk pengelolaan, konservasi, dan pemanfaatan ekosistem mangrove secara berkelanjutan.

Hari Mangrove Sedunia atau Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove ini diadopsi oleh UNESCO dalam Konferensi Umum pada Juli 2015, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove. Hari ini bertujuan untuk mempromosikan konservasi dan pertumbuhan hutan bakau yang berkelanjutan.

Mengutip dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), maraknya pencetakan tambak udang dengan membabat ekosistem mangrove di Ekuador menjadi latar belakang diusulkannya penetapan Hari Mangrove Internasional.

Maryono mengusulkan penetapan Hari Mangrove Internasional dengan dukungan Group of Latin America and the Caribb nean (GRULAC). Peristiwa 26 Juli 1998, menjadi momen emosional bagi masyarakat Ekuador, sehingga diperingati sebagai Hari Mangrove Sedunia.Ref,, jamal

Reporter: Rano Karno

Tag