Banjarmasin, Kabarmetro.co –
Pengawasan dan evaluasi rutin terhadap kegiatan kebun hidroponik terus dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin. Pada Kamis (10/07), Rian Ramadhan, M. Arif Rivaludin, dan Muttaqin Akbar dari Seksi Giatja mengawasi secara langsung proses perawatan dan perkembangan tanaman hidroponik, termasuk pengecekan kualitas air, sistem sirkulasi, serta kondisi media tanam. Kegiatan ini turut melibatkan CPNS formasi 2024 dan tamping giatja.
Pengawasan dilakukan di area kebun hidroponik yang saat ini membudidayakan tanaman pakcoy dengan usia tanam sekitar ±5 hari. Evaluasi difokuskan pada aspek dasar seperti pemberian nutrisi yang tepat, menjaga kestabilan air, serta memastikan kebersihan dan kelancaran aliran pada instalasi hidroponik.
Pakcoy dikenal juga dengan sebutan “sawi sendok” karena bentuk batangnya yang menyerupai sendok. Sayuran asal Tiongkok ini telah dibudidayakan sejak sebelum abad ke-15 dan digemari karena kaya manfaat serta cocok ditanam secara hidroponik.
Muttaqin Akbar, salah satu pembimbing kegiatan, menekankan pentingnya menjaga kebersihan dalam proses budidaya, terutama di tahap awal pertumbuhan.
“Dalam perawatan tanaman hidroponik, kita harus selalu menjaga kebersihan air dan pipa yang digunakan untuk menanam hidroponik. Jangan sampai kotor dan berlumut agar tanaman bisa tumbuh dengan sehat,” ujarnya.
Dari hasil evaluasi hari ini, disimpulkan bahwa perawatan tanaman pakcoy sejak masa awal tanam memerlukan perhatian serius pada pemberian nutrisi yang seimbang, pengontrolan kualitas serta kuantitas air, dan menjaga sistem sirkulasi berjalan optimal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas Banjarmasin dalam mengembangkan keterampilan warga binaan di bidang pertanian modern yang berkelanjutan. (Humas Lapas Banjarmasin)
