Jawa Timur, – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Cipinang Jakarta Timur, Wachid Wibowo, turut hadir dan melaksanakan Sholat Tarawih bersama ratusan Warga Binaan di Masjid Baiturrahman Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang. Kehadiran Kalapas di tengah-tengah Warga Binaan menjadi simbol kuat komitmen Lapas Cipinang dalam mewujudkan pembinaan berbasis nilai-nilai religius, selaras dengan semangat Panca Carana Laksya, 5 perintah harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Sejak pukul 19.00 WIB, ratusan Warga Binaan dari berbagai blok hunian telah memenuhi masjid. Rangkaian kegiatan dimulai dengan Sholat Isya berjamaah, dilanjutkan Sholat Tarawih, dan ditutup dengan Tadarus Al-Qur’an yang diikuti oleh Warga Binaan hingga pukul 22.00 WIB. Bertindak sebagai khotib dan imam, Tubagus Zaelani memimpin ibadah dengan khidmat, mengajak seluruh Warga Binaan memaknai Ramadhan sebagai momentum introspeksi diri dan memperkuat ketakwaan.
Kalapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, mengapresiasi antusiasme dan kekhidmatan Warga Binaan dalam mengikuti rangkaian ibadah Ramadhan di Lapas Cipinang.
“Kami bangga melihat semangat Warga Binaan yang begitu tinggi dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini. Kegiatan ini bukan sekadar wujud kepatuhan terhadap Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang peningkatan kewaspadaan selama Ramadhan, tetapi juga cerminan komitmen kami menghadirkan pembinaan yang humanis, religius, dan bermartabat,” ujar Wachid.
Senada dengan Kalapas, Kepala Bidang Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Adkamtib), yang juga bertugas sebagai pengawas piket malam itu, Yulius Jum Hertantono, menegaskan bahwa seluruh kegiatan ibadah di bulan Ramadhan dipastikan berlangsung aman, tertib, dan penuh kekhidmatan.
“Kami menerapkan pengawasan ketat untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung. Namun di balik itu, kami juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para Warga Binaan yang memanfaatkan momen Ramadhan ini sebagai kesempatan memperdalam ilmu agama dan memperkaya batin mereka selama menjalani masa pembinaan,” ungkapnya.
Salah satu Warga Binaan, Rahmat Setyo, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan mengikuti kegiatan tersebut. “Di tengah keterbatasan, kami masih diberi ruang untuk merasakan kebersamaan di bulan Ramadhan ini. Melalui ibadah dan tadarus bersama, kami tidak hanya memperkuat hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga membangun rasa solidaritas dengan sesama Warga Binaan. Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan dan menjadi ladang kebaikan bagi kami semua,” ucapnya.
Kegiatan Tadarus Al-Qur’an yang melibatkan 10 santri Warga Binaan menjadi penutup rangkaian ibadah malam itu. Dengan penuh semangat, mereka melantunkan ayat-ayat suci hingga menjelang pukul 22.00 WIB, menutup malam dengan penuh keberkahan.
Nuansa religius yang kuat serta semangat kebersamaan yang tercipta di Lapas Cipinang selama Ramadhan diharapkan menjadi pondasi kokoh bagi pembinaan kepribadian yang lebih baik. Seluruh rangkaian kegiatan ini selaras dengan semangat Panca Carana Laksya, sebagai fondasi utama mewujudkan sistem pemasyarakatan modern yang lebih humanis, berkeadaban, dan bermartabat.
( Ragil).
Tinggalkan Balasan