Karang Intan, Kabarmetro.co –
Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Utama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Nugroho, meninjau program pembinaan kemandirian di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) 1 Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Kamis (11/9). Kegiatan ini didampingi Kalapas Karang Intan, Edi Mulyono, jajaran struktural, serta Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Batulicin dan Amuntai.
Di SAE 1, Nugroho menyaksikan langsung beragam kegiatan pembinaan yang tengah berjalan, mulai dari budidaya lobster air tawar, penanaman kedelai sebagai bahan baku produk tempe, hingga panen kangkung. Ia juga ikut secara simbolis menanam kedelai dan memanen kangkung bersama jajaran.
“Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan nilai kerja keras, disiplin, dan kemandirian. Hasil panen seperti kangkung dan kedelai membuktikan bahwa pembinaan bisa produktif sekaligus bernilai ekonomi,” ujar Nugroho.
Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menambahkan bahwa SAE 1 menjadi bukti komitmen Lapas dalam mendukung 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), khususnya poin ke-3 tentang penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menghasilkan produk unggulan UMKM.
“Warga binaan diberikan keterampilan dengan tujuan agar mereka menjadi terampil, mandiri, dan memiliki bekal apabila nantinya bebas agar bermanfaat bagi keluarga, lingkungan, dan masyarakat. Kami berkomitmen agar setiap lahan dioptimalkan, sehingga bisa produktif, bermanfaat, dan sekaligus mendukung ketahanan pangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya bersama Ditjenpas dan Bapas akan terus berkolaborasi mengembangkan inovasi pembinaan di SAE, sehingga mampu memberikan manfaat nyata baik bagi pembekalan warga binaan maupun kontribusi bagi masyarakat luas. (rhs)