Berita

Semangat Religius Warga Binaan Lapas Banjarmasin Tercermin Dalam Kegiatan Gotong Royong

×

Semangat Religius Warga Binaan Lapas Banjarmasin Tercermin Dalam Kegiatan Gotong Royong

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, Kabarmetro.co –

Di balik dinding tinggi dan pagar kawat yang mengelilingi Lapas Kelas IIA Banjarmasin, semangat kebersamaan dan nilai-nilai keagamaan terus tumbuh subur. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada Hari Jumat, 6 Juni 2025, puluhan warga binaan secara sukarela menggelar kegiatan gotong royong membersihkan Masjid Baabud Taqwa, Kamis (5/6), sebagai wujud kepedulian dan penghormatan terhadap hari besar umat Islam.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian yang difasilitasi oleh Lapas Banjarmasin melalui Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik (Binadik). Para warga binaan tampak antusias membersihkan area dalam dan luar masjid, mulai dari menyapu, mengepel lantai, hingga merapikan perlengkapan ibadah.

Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif kepada warga binaan.

“Menjelang Idul Adha, kami ingin menumbuhkan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap kebersihan rumah ibadah. Ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan rasa tanggung jawab sosial antar warga binaan,” ujar Kalapas.

Masjid Baabud Taqwa menjadi pusat berbagai aktivitas keagamaan di dalam lapas, termasuk salat berjamaah, pengajian, dan kegiatan dakwah lainnya. Dengan persiapan ini, diharapkan perayaan Idul Adha dapat berlangsung khidmat dan penuh makna bagi seluruh warga binaan dan petugas.

Kasubsi Bimkemaswat, M. Junaidi, turut memberikan apresiasi atas partisipasi aktif warga binaan dalam kegiatan ini.

“Pembinaan kepribadian tidak hanya melalui ceramah atau pengajian, tetapi juga melalui praktik nyata seperti gotong royong. Dari hal kecil seperti menjaga kebersihan masjid, mereka belajar nilai tanggung jawab, disiplin, dan saling menghormati,” jelas Junaidi.

Salah satu warga binaan, Syarif (nama samaran), menyampaikan rasa syukurnya dapat ikut ambil bagian.

“Meskipun kami sedang menjalani masa pidana, kami tetap ingin menyambut hari raya dengan hati yang bersih. Membersihkan masjid ini seperti membersihkan diri kami sendiri, sebagai bentuk tobat dan ikhtiar memperbaiki hidup,” ujarnya.

Kegiatan gotong royong ini bukan sekadar rutinitas kebersihan, melainkan juga ruang pembinaan jiwa. Di antara peluh yang menetes dan lantai masjid yang mengilap, tumbuh harapan baru bahwa setiap insan berhak mendapatkan kesempatan kedua—untuk berubah, berbuat baik, dan kembali menjadi bagian dari masyarakat yang lebih baik. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *