Jakarta,kabarmetro.co,
Jakarta – Acara “Jalan Sehat” dalam rangka memperingati Milad ke-10 Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar MUI) berlangsung meriah. Mengusung tema “Meneguhkan Peran Ganas Annar MUI untuk Indonesia Bersih Narkoba,” acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Narkotika Nasional (BNN), dan peserta yang antusias mengikuti kegiatan.
Ketua Panitia, Hanny Hendrani, mengungkapkan kebanggaannya atas sinergi dan dukungan penuh dari semua pihak dalam menyukseskan acara ini. Dalam sambutannya, Hanny menyampaikan terima kasih kepada para pengurus MUI dan seluruh tamu undangan yang hadir, serta berjanji memberikan pengalaman terbaik kepada peserta. “Kami berupaya memberikan yang terbaik untuk Bapak Ibu, dan kami mengucapkan terima kasih atas kehadirannya. Tetap bersama MUI, karena 10 tahun ini tidaklah mudah, tetapi bersama-sama mengenal Ganas Annar lebih membahagiakan,” ujarnya di CFD Jakarta pada, Minggu, 3 November 2024.
Ketua Ganas Annar MUI, Titik Haryati, menegaskan komitmen kuat MUI dan BNN dalam menciptakan Indonesia bersih dari narkoba. “Indonesia mempunyai komitmen untuk menciptakan Indonesia bersih narkoba. Bersama BNN, kita akan bersinergi untuk mendukung program pemerintah menciptakan Indonesia yang bebas narkoba,” ungkapnya di lokasi yang sama. Dalam sambutannya, Titik mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan bangsa yang terbebas dari pengaruh narkoba.
Ketua MUI, Dr. Kyai Haji Sodikin, turut memberikan orasi yang menggugah tentang pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam memberantas jaringan narkoba. “Narkoba adalah ancaman yang nyata. Jika narkoba kuat, bangsa kita akan lemah. Kita harus bersatu, karena tidak mungkin hanya satu lembaga yang bisa mengatasi jaringan narkoba ini,” tuturnya di lokasi yang sama. Ia juga mengingatkan bahwa narkoba adalah ancaman serius yang bisa melemahkan generasi bangsa, dan oleh karena itu, seluruh elemen bangsa perlu bersatu padu dalam melawannya.
Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom, turut memberikan informasi mengenai kondisi darurat narkoba di Indonesia. Dengan jumlah pengguna narkoba mencapai 3,3 juta orang, termasuk 312.000 remaja, ia menekankan betapa besarnya ancaman yang dihadapi bangsa ini. “Saat ini Indonesia dalam kondisi darurat narkoba. Dengan 3,3 juta pengguna, termasuk 312.000 remaja, kita menghadapi ancaman besar. Upaya bersama dari seluruh elemen bangsa sangat diperlukan,” ujarnya di lokasi yang sama, seraya mengajak seluruh peserta untuk berkomitmen melawan narkoba.
Di akhir acara, Mantan Kepala BNNP, Dikdik Kusnadi, mengingatkan pentingnya kasih sayang dan perhatian dalam keluarga untuk melindungi generasi muda dari bahaya narkoba. “Narkoba hanya akan membawa penderitaan dan kehancuran. Kasih sayang dalam keluarga adalah kunci untuk melindungi anak-anak kita dari ancaman narkoba,” katanya di lokasi yang sama, menegaskan bahwa peran keluarga sangat penting dalam membangun benteng bagi generasi muda terhadap pengaruh negatif narkoba.
Acara ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen dalam menciptakan generasi yang bersih, sehat, dan berdaya saing, menuju Indonesia Emas 2045 tanpa narkoba.
(Ida)