Kabarmetro.co, 

Merasa prihatin dengan permasalahan sampah di kabupaten Pemalang yang terus berpolemik, seperti tidak ada ujungnya, Rizal Bawazier meluncurkam
Tempat pengolahan sampah modern yang dengan dukungan peralatan mesin yang canggih, ramah lingkungan, serta tidak mengeluarkan asap dan tanpa bau yang menyengat plus dengan akumulasi biaya murah .

Hal ini dikatakan RB panggilan akrab Rizal Bawazier dalam sambutannya di hadapan ratusan undangan yang terdiri dari perwakilan kepala daerah dari Pekalongan, Batang, Kota Pekalongan serta kabupaten Pemalang, juga beberapa camat dan Kepala desa atau Lurah, pada acara peluncuran Rumah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( RPHBS ) di Kelurahan Purwoharjo, Kecamatan Comal Pemalang, pada Jum’at Sore ( 31/1 ).

Tempat pengolahan sampah yang nantinya akan direncanakan ada di tiap Desa di kabupaten Pemalang tersebut, tidak memerlukan lahan yang luas, hanya butuh tanah 200-300 meter saja.

” Satu mesin untuk Desa purwoharjo akan kita titipkan ke pasar Comal,nanti untuk berikutnya ke pasar pasar yang lain,kita pikirkan di seluruh desa kita berharap begitu tapi kan semua masing masing punya pemimpin Pemda itu ada pemimpin lurahnya itu pemimpin tergantung kalo bisa memenuhi ya Alhamdulillah gitu aja jadi kita pikirkan kesitu di level kecamatan jadi kabupaten di masing-masing kelurahan itu untuk manfaatkan” tambah RB

” Saya undang semuanya Camat dan Lurah atau Kades se-Pemalang , beberapa utusan mewakili kepala daerah dari Kabupaten Batang,Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan juga hadir juga akan hadir, untuk melihat percontohannya, kita harus gerak cepat pecahkan solusi sampah di Pemalang, bukan dengan TPA, bukan dengan sanitary landfill,” Jelas RB panggilan akrab Rizal Bawazier, Ketika dikonfirmasi dilokasi, pada Jum’at, (31/1 ).

Terobosan baru dalam teknologi pengelolaan sampah dihadirkan Rizal Bawazier beserta Timnya melalui konsep Rumah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (RPHBS) dengan sistem TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) untuk mengatasi masalah sampah di Pemalang.

Inovasi ini tidak hanya menjadi solusi atas persoalan lingkungan, tetapi juga difokuskan sebagai sarana wisata edukasi bagi generasi milenial.

Rizal Bawazier mengungkapkan bahwa konsep rumah pengolahan sampah ini bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat, khususnya generasi muda.

Pengelolaan sampah ini mengedepankan teknologi pengolahan sampah modern, ramah lingkungan, dan efisien. Sampah diolah tanpa menimbulkan bau atau asap, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar. Sistem ini dirancang agar mudah dioperasikan oleh masyarakat setempat, termasuk generasi muda, tanpa memerlukan keterampilan teknis yang rumit.

“Tujuan pengolahan ini nantinya juga bisa dipakai dikota lain, jadi sekiranya perwakilan dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Batang juga mau hadir, silahkan boleh hadir.” pungkasnya. *( Ragil)*

Reporter: Redaksi Jakarta