Kabarmetro.co – Hizbullah Lebanon melancarkan serangan besar-besaran ke Tel Aviv, menyebabkan kehancuran masif dan memaksa sekitar 4 juta warga Israel mengungsi ke tempat perlindungan. Serangan tersebut melibatkan lebih dari 200 rudal dan roket, yang menghujani kota Tel Aviv serta wilayah lainnya. Media Israel merilis foto-foto kerusakan parah di Tel Aviv, yang kini menjadi pusat perhatian dunia.
Dalam sebuah pernyataan tegas, Hizbullah menyindir Israel dengan mengatakan, “Ini Tel Aviv, bukan Beirut. Hizbullah tahu bagaimana, kapan, dan di mana harus menyerang.” Pernyataan ini menegaskan kemampuan kelompok tersebut dalam menargetkan lokasi strategis di dalam wilayah Israel.
Saluran 12 Israel melaporkan bahwa Hizbullah telah berhasil membangun sabuk keamanan di dalam wilayah Israel yang mencakup area hingga Haifa, Teluk Haifa, dan wilayah HaSharon di bagian tengah. Sabuk ini memaksa jutaan warga Israel untuk mencari perlindungan setiap kali serangan rudal diluncurkan.
Sejak pagi tadi, serangan roket terus berlangsung dengan intensitas tinggi. Media Israel mencatat hampir 100 roket telah ditembakkan ke arah Haifa, Nahariya, dan Tel Aviv. Sebanyak 60 di antaranya menghantam pemukiman Metulla, menyebabkan kerusakan besar. Salah satu insiden yang mencolok adalah hancurnya sebuah gedung lima lantai di Haifa yang hampir runtuh, sehingga seluruh penghuni dievakuasi.
Kerusakan juga meluas ke area Petah Tikva di pinggiran Tel Aviv, di mana sekitar 40 kendaraan hancur akibat roket yang jatuh di lokasi tersebut. Media Israel menggambarkan situasi ini sebagai salah satu serangan paling mematikan dan destruktif yang pernah dialami.
Serangan ini menjadi bukti nyata meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel, serta menunjukkan kemampuan Hizbullah untuk menargetkan lokasi-lokasi strategis dengan presisi tinggi. Sementara itu, situasi di wilayah tersebut terus memburuk, dengan kemungkinan eskalasi lebih lanjut yang dapat mengancam stabilitas kawasan.
(Kabarmetro.co/ DH)