Pemalang |Kabarmetro.co– Setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia Tahun 2022 oleh Kemendikbudristek RI di Yogyakarta pada Jumat (30/9/2022), acara baritan yang rutin dilaksanakan setiap 1 tahun sekali diharapkan dapat terus dijaga dan dilestarikan.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Pemalang Mansur Hidayat dalama acara Upacara Ritual Larung Ambeng Laut di TPI Desa Asemdoyong, Minggu (7/7/2024). Upacara tersebut digelar dalam rangka Baritan Nelayan ke 66 Tahun 2024 KUD Mina Misoyo Makmur Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman.
“Kegiatan ini harus terus dilestarikan dan diabadikan karena ini bagian dari budaya tak benda di Kabupaten Pemalang,” ucap Mansur.
Mansur mengatakan bahwa ini merupakan acara yang luar biasa karena setiap tahun bisa dilaksanakan oleh warga Asemdoyong sebagai simbol rasa syukur kepada Allah SWT.
Mansur mengungkapkan bahwa kalau pandai melestarikan budaya, para leluhur juga pasti akan senang dan cinta kepada kita sehingga mendoakan semua khususnya Desa Asemdoyong semuanya makmur dan rezeki yang barokah.
Mansur menuturkan, kegiatan ini dibiayai oleh seluruh warga masyarakat khususnya Desa Asemdoyong, artinya ini adalah bagian daripada gotong-royong semuanya wujud dari kebersamaan dan wujud dari rasa syukur kepada Allah SWT.
Sementara itu, Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika menghimbau kepada semuanya agar menjaga acara ini bareng-bareng podo seneng, podo rukun, podo guyub jangan sampai ada yang aneh-aneh misal mabuk-mabukan jangan sampai terjadi di baritan ini.
Sebelumnya, Kepala KUD Mina Misoyo Makmur Asrori melaporkan bahwa baritan awal pertama dimulai pada tahun 1958 yang merupakan tradisi turun temurun diadakan setahun sekali, tepatnya pada bulan Muharam/Suro (penanggalan Jawa). Esensi dari seremoni ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, atas hasil laut yang diperoleh warga Asemdoyong.
Dalam acara tersebut, Bupati Mansur menyerahkan door prize kepada 3 pemilik kapal pembawa ambeng laut.(Rls)