Jakarta,kabarmetro.co, 

Jakarta Pusat – Sebagai bagian dari upaya menciptakan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan bagi seluruh warga masyarakat di wilayah perbatasan Jembatan Menteng Tenggulun, Tiga Pilar Menteng, ingin memberikan imbauan serta melakukan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi potensi tawuran antarwarga yang sering kali terjadi di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Kamis, (14/11/2024).

Perbatasan antara kawasan Jembatan Menteng Tenggulun dan Pasar Rumput memang memiliki karakteristik sosial yang cukup dinamis. Meskipun memiliki banyak aspek positif, wilayah ini terkadang juga rawan terhadap gesekan-gesekan sosial yang berpotensi berkembang menjadi tawuran. Tawuran antarwarga bukan hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga dapat merusak keharmonisan antarwarga serta menggangu stabilitas keamanan lingkungan. ‘tutur Hari Apriyanto’.

Tiga Pilar Mentent mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, orang tua, hingga seluruh lapisan warga di kawasan perbatasan Jembatan Menteng Tenggulun untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah antisipatif guna menghindari atau meminimalkan potensi tawuran yang dapat mengancam keselamatan dan ketenteraman kita semua.

Meneruskan pesan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro melalui Kapolsek Metro Menteng Kompol Bayu, agar pemahaman yang lebih baik antarwarga akan meminimalkan potensi kesalahpahaman atau ketegangan.

Kami mendukung adanya forum komunikasi rutin, seperti pertemuan RT/RW, yang dapat menjadi ajang untuk saling mengenal, berdiskusi, dan menyelesaikan persoalan secara damai. Dengan mengedepankan dialog dan mediasi, kita dapat menghindari eskalasi konflik yang berujung pada kekerasan.

Pemuda adalah elemen yang sangat potensial dalam menjaga kedamaian dan ketertiban di lingkungan. Kami mengimbau kepada para pemuda di kawasan Jembatan Menteng Tenggulun untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas sosial dan menanggulangi potensi tawuran. Pemuda harus menjadi pelopor dalam menciptakan suasana yang aman dan damai, bukan sebaliknya, menjadi pihak yang terlibat dalam kekerasan. “ujar Hari”.

Ipda Hari juga mengajak para pemuda untuk lebih banyak terlibat dalam kegiatan sosial dan positif yang dapat mengalihkan perhatian dari kemungkinan terlibat dalam perkelahian atau tawuran. Kegiatan seperti olahraga, seni, dan bakti sosial bisa menjadi wadah bagi mereka untuk menyalurkan energi secara positif, sekaligus mempererat hubungan antarwarga di lingkungan mereka.

Penyelesaian masalah yang tidak memerlukan kekerasan harus menjadi prioritas utama. Jika ada ketegangan atau gesekan antara kelompok warga yang berbeda, kami mengimbau agar seluruh pihak mengambil pendekatan yang lebih humanis. Tawuran bukanlah jalan keluar, melainkan hanya memperburuk masalah yang ada. “tutur Hari”.

Sinergi antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, serta masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Kami berharap seluruh pihak dapat bekerja sama untuk mencegah terjadinya tawuran dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga perdamaian di lingkungan masing-masing.

Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan keamanan dan ketertiban wilayah perbatasan Jembatan Menteng Tenggulun, dan kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari seluruh warga untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan dan penuh dengan rasa saling menghormati.

Akhir kata, kami mengimbau kepada seluruh warga di kawasan perbatasan Jembatan Menteng Tenggulun untuk senantiasa menjaga keharmonisan dan menghindari segala bentuk kekerasan, khususnya tawuran. Dengan semangat kebersamaan dan kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat kepolisian, kita yakin wilayah ini akan tetap aman dan nyaman untuk semua pihak.

(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)

Reporter: Redaksi Jakarta

Tag